20

1.2K 107 10
                                    

Reader POV

Bicara empat mata saja dengan si ketua ternyata menuai perhatian dari yang lain.

Kalau ke tempat lain uangku sedang menipis.

"Jadi, kau mau--"

"Maaf aku menolak"

Langsung to the point sekali.

"Alasannya?"

Ukh, aku kurang suka situasi serius ini.

Kenapa orang-orang pada lihat sih?!

Ada rumor kalau julukan si ketua ini adalah Ouji-sam.

Masa bodoh sih kalau aku, memangnya kenapa dia dijuluki begitu?

Dari paras sih kuakui tampan dan wajahnya bagus.

Buat dia cosplay trap cocok ke karakter yang cewek tegas yang cool.

Tingginya?

Aku dengan Erwin saja beda jauh -tinggi 170cm padahal aku-

Dia ini sudah bukan lagi tiang listrik!

Kyojin da!

"Bagaimana kalau kubalik? Apa alasanmu mau merekrutku langsung?"

Apa aku tidak ada julukan setelah lulus SMA?

Ada! Mereka mengira aku yankee jadi aku kadang diapnggil yankee atau si pemberontak atau Hitler!

Yang benar saja Hitler!

Sejak kejadian di ospek waktu itu!

"Hm, sederhana saja", lihat tingkahnya seperti pangeran kalem. "Aku menghargai tindakanmu waktu itu, memang aku sudah melarang mereka jangan berlebihan dan itu kekanakkan. Katanya mereka nonton ospek entah di mana seperti waktu itu"

Hm, yah ospek itu mengingatkanku tempatku dulu.

"Dan kurasa kau punya aura menarik, [Last Name}-san"

"Kau lebih tua dariku tau"

Hah~

"Sekarang giliranmu"

"Cih, aku punya penyakit yang membuatku benci badanku yang sudah menjadi lemah sejak penyakit itu ada pertama kali. Aku tidak suka organisasi seperti itu karena pasti aku akan kelelahan dan drop lagi. Jadwalku padat tahu"

Membuat chapter komik dengan deadline hanya seminggu, kuliah, mengurus hal rumah tangga, menjadi cosplayer, dan lain-lain.

Sungguh merepotkan.

Tubuhku sudah hancur setengahnya saat ospek di kampus lamaku.

"Sou desu ka?"

Ho, bahkan hanya meminum teh saja anggun sekali.

Dan sejak kapan kantin kampus punya tea set secantik ini!?

"Aku tahu kalau kau sudah bertungan dan akan menikah saat libur semester nanti"

Informasinya samai sejauh mana!?

"Kondisi tubuhmu juga aku bisa mengerti"

Kalau sudah mengerti kenapa maksa sih?!

"Maaf sudah memaksamu"

Akhrinya selesai juga~

"Tapi kalau kau berubah pikiran aku ad--"

"Sekali tidak tetap tidak, kaichou"

"Hm, baiklah aku suka sifatmu itu"

Hoho, senyum si raksasa membuat perempuan di sini histeris.

Our Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang