Our Life With You

18

Erwin POV

Aku menemaninya menemui teman lamanya waktu SMA.

Awalnya aku ingin mengajaknya ke suatu tempat.

Tempat di mana kami pernah pergi bersama.

Soal mahasiswi yang ada divideo itu?

Mereka dikeluarkan, aku tidak dapat hukuman.

Makrab semakin dekat juga.

"Ho, dilihat aslinya ternyata beneran tampan"

Agak canggung rasanya karena aku paling tua di sini.

"[Name], jangan minum bir"

"Eh? Kenapa? Kan saya sudah cukup umur, sensei"

"Pokoknya jangan"

Gawat kalau dia mabuk.

Mungkin ini hanya perasaanku saja, tapi aku merasa perlahan dia mengingatku lagi.

"Kok masih panggil sensei sih"

"Kalian manis banget!"

[Name] terlihat bingung maksud mereka.

Mereka belum tahu kondisi [Name] kecuali Daiki.

"Kan harus sopan kalau dengan dosen"

"Bukannya dia--

"AH! KECOAK TERBANG!"

"Ngaco kau Dai!"

Entah aku harus berterima kasih atau tidak.

Ada satu orang yang menggangguku, dia terus menatap [Name].

Dan dia juga terus mencari perhatian [Name], tetapi [Name] tidak menghiraukannya bahkan bersikap kalau dia tidak ada.

"Sensei...saya mau keluar sebentar"

"Aku temani ya"

[Name] mengangguk.

"Maaf kami keluar sebentar"

"Ho, mau enaena?"

"Ngaco kau Daiki mesum"

Aku bisa merasakan tangan mungilnya menggenggam tanganku.

Biasanya tidak begini.

"Kepalamu pusing?"

"Uhn...mungkin kebanyakan minum"

What?

Aku menoleh ke meja tadi dan benar saja gelas bir yang tadi kusita sudah diminum sedikit.

Ada bekas lipstik warna bibir punya [Name].

Aku simpulkan dia mabuk sekarang.

"Kita ke mobil, oke?"

"Uhn..."

Aku membawanya ke mobil, lalu dia berbaring di kursi belakang.

Wajahnya memerah karena mabuk.

"Mau kubelikan minum?"

"Tidak perlu hik...terima kasih"

"Aku tema--"

Tubuhku tertarik karenanya.

Bibir kami bertemu dan dia menciumku dengan pelan.

"Kenapa...rasanya familiar sekali?"

Aku mencimnya lagi, entah aku memikirkan apa.

Mungkin dengan ciuman dia dapat mengingatku?

"Uhm..."