Reader POV
Hah?
Menikah?
Aku dengan om om alis tebal ini?
Usiaku baru 19 tahun.
"Kau tanyakan langsung saja ke anakku, bagaimana sayang?"
"Eh?"
Tanpa sadar aku melamun.
Aku sampai tidak dengar mereka bicara apa.
"Tidak apa, saya akan beri waktu--"
"Aku terima..."
Tidak ada salahnya kan.
"Maksudku, saya mau menikah dengan anda"
Mungkin dengan ini aku bisa pergi dan lepas dari neraka itu.
Orang tuaku tampak senang terutama ibuku.
Yah, aku selama ini menjomblo dan ibuku ini khawatir.
Sejak putus dari si brengsek itu.
Aku tidak bisa menyebutnya mantan pacarku karena aku tidak menganggapnya pacar.
Karena juga si brengsek ini cuma berkhayal dan memfitnahku.
Dan bodohnya teman-temanku di klub SMA dulu percaya dengan ucapannya.
Konyol sekali.
Cincin pertunangan disematkan ke jari manisku.
Aku melakukan hal yang sama terhadap om om satu ini.
Namanya Erwin Smith, kurasa aku pernah dengar namanya.
Selama aku melamun, aku tidak dengar apa yang dia bicarakan dengan orang tuaku.
"Bagaimana kalau kalian berdua kencan hari ini?"
Oh, ayolah ibu ( ̄~ ̄;)
Aku lagi mager untuk keluar.
"[Name], antar tunanganmu ke kamarmu ya"
What the?!
Masa tahu-tahu ke kamarku?!
"Ibu rasa kalian perlu privasi sedikit"
Hm, ok ini konyol.
Terakhir kali cowok ke kamarku waktu SMA dan itupun ramai-ramai dengan teman cewek.
Karena ada tugas kelompok.
Kuturuti sajalah.
Erwin POV
"Maaf kamarku berantakan"
Baru kali ini aku masuk kamar perempuan.
Rapi.
Banyak komik dan novel di rak bukunya.
Poster, gambar, action figure anime.
Bruk!
Dia langsung merubuhkan badannya dengan telungkup ke kasurnya.
Aku menarik kursi dari meja belajarnya.
"Terkejut?"
Anggukan kecil kepalanya sebagai jawaban.
Sudah kuduga akan begini.
"Apa tujuanmu?", suaranya sedikit terendam sprei selimutnya.
"Tujuanku menikah denganmu"
Itulah kenapa aku kemari kan?
Srat.
Dia langsung duduk bersimpuh di kasurnya.
"Bukan itu maksudku...aku saja tidak mengenalmu, bagaimana bisa kau mengenalku? Bertemu saja tidak dan tiba-tiba saja kau datang melamarku"

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life With You
FanfictionAku jatuh ke dalam keputusasaan Dan kau menarik dari lubang gelap tersebut