4. Mue Si Penyelamat

1.3K 242 21
                                    

31 Desember 2018

"Dek-- eh Bang!"

Mark yang sedang memasak di dapur menoleh ke arah Jeno yang berjalan menghampirinya.

"Apa? Dek?"

"Bang maksud gue."

"Hayo itu lo mau manggil siapa? Pacar ye? Masih bocil jangan pacaran dulu! Bang Jae yang udah mapan aja belum punya pacar. Sedangkan lo? Masih sekolah, masih minta duit ke bang Jae. Ga usah sok-sokan pacaran deh."

Jeno memutar bola mata malas. Hanya karena salah panggil ia kena omelan Mark pagi ini.

"Bang, siapa sih yang pacaran? Salah manggil aja sampe diceramahin kayak gitu."

"Apa? Jeno pacaran?" sahut Jaehyun tiba-tiba sambil berancang-ancang akan menjewer kedua telinga Jeno. Hal itu memang sering ia lakukan jika Jeno melanggar aturan.

"Iya, masa tadi manggil gue Dek," kata Mark sambil menyiapkan makanan di meja makan.

"Eit eit! Nggak Bang!" kata Jeno sambil menggeleng dan menutupi kedua telinganya. Dan dengan cepat, ia langsung mengambil langkah seribu meninggalkan Jaehyun yang saat ini menatapnya tajam.

"Bikin ulah apa lagi anak itu?" gumam Minho yang baru saja keluar dari kamarnya dan melihat Jeno yang berlari naik ke lantai dua sambil memegangi telinganya.

Merasa tidak penting, akhirnya ia ikut duduk di meja makan bersama Jaehyun dan Mark yang ternyata sedang membahas kejadian semalam.

"Sumpah, baru kemaren gue ngeliat setan yang seremnya minta ampun!" kata Jaehyun.

Minho yang baru duduk dan mengerti topik pembicaraan langsung menyahut, "Ini kedua kalinya gue ngeliat setan."

Flashback on

PRANG!!!

Setelah keluar dari kamar Mark yang sebelumnya pingsan di teras, ketiganya memutuskan untuk ke depan terlebih dahulu untuk membersihkan pecahan piring dan makanan mereka yang belum habis.

Namun baru saja mereka menuruni tangga, tiba-tiba terdengar suara pecahan piring dari arah dapur.

"Suara apa itu?" tanya Minho.

"Gatau, kayaknya sih dari dapur suaranya," jawab Jeno.

Jaehyun segera berjalan menuju dapur untuk mengecek suara barusan. Diikuti Minho dan Jeno di belakangnya.

Ketika sampai di dapur, ternyata ada satu piring yang pecah berserakan di lantai dekat rak piring.

"Siapa yang jatohin piring sampe pecah?" gumam Jaehyun.

"Aneh, ga mungkin tikus kuat ngejatohin piring kaca sampe pecah," sahut Jeno keheranan.

"Jadi maksud lo bukan tikus gitu?" tanya Minho. Jeno mengangguk.

"Setan gitu maksud lo?" tanya Jaehyun.

"Bisa jadi!"

"Ah ga mungkin, jangan mikir yang aneh-aneh."

"Yaudah gih bersihin piringnya," suruh Jeno pada Minho.

"Enak aja lo nyuruh gue!" kata Minho.

Tidak mau berdebat masalah piring, Jaehyun segera mengambil sapu yang diletakkan di samping lemari makanan lalu membersihkan pecahan piring tadi.

"Nah kayak Bang Jae dong, langsung gercep!" kata Jeno pada Minho.

"Bacot!" gumam Minho lalu berjalan keluar dari dapur. Sedangkan Jeno hanya duduk di kursi meja makan sembari memperhatikan Jaehyun yang sedang membersihkan pecahan piring.

Abandoned HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang