"Btw, rumah depan kalo diliat-liat serem juga ya, apalagi pas malem," ujar Minho tiba-tiba.
"Iya, kalo rumah depan ga ada yang beli, pasti hantu cewek itu bakal muncul terus di balkon itu," sahut Mark yang sibuk menggonta-ganti channel tv. Berusaha mencari acara tv favoritnya.
"Stop! Jangan diganti lagi! Gue mau nonton sinetron azab," kata Jeno sambil merebut remot dari tangan Mark.
"Dih," gumam Mark yang akhirnya mengalah dari Jeno.
"Gue keluar dulu," sahut Jaehyun tiba-tiba yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Ke mana?" tanya ketiganya bersamaan.
"Mau foto copy," jawab Jaehyun.
Jeno langsung melirik ke arah jam dinding. "Emang buka jam segini?"
"Emang," sahut Jaehyun singkat dan segera keluar dari rumah.
Jaehyun yang baru saja akan mengayuh sepedanya mengurungkan niatnya ketika melihat sesuatu yang berkilau di depan rumah kosong yang berada tepat di depan rumahnya itu.
Jaehyun memicingkan matanya untuk bisa melihat lebih jelas benda yang ada di depan rumah kosong itu. Tepatnya di semak-semak.
Jaehyun yang sangat penasaran dengan benda itu akhirnya turun dari sepedanya lalu berjalan menghampiri rumah kosong itu.
Ketika dilihat lebih dekat ternyata benda berkilau itu adalah kalung dengan sebuah kotak berwarna biru pudar di sampingnya.
Jaehyun langsung mengambil dan memperhatikan kalung itu. Sebuah kalung dengan liontin berbentuk bulat kristal dengan motif bunga sakura di dalamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memperhatikan kalung itu, ia segera masuk ke rumah. Melupakan niat awalnya yang akan pergi ke toko foto copy.
"Eh sini deh!" kata Jaehyun pada ketiga adiknya. "Gue mau nunjukin sesuatu," lanjutnya sambil duduk di sofa.
"Loh, kok cepet?" tanya Minho heran.
"Ga jadi," jawab Jaehyun.
"Kenapa?" tanya Mark.
"Tadi baru aja nyampe depan terus balik lagi ke sini. Gue mau nunjukin sesuatu soalnya," jawab Jaehyun.
"Sesuatu apa?" tanya Jeno.
Jaehyun menunjukkan kalung dan kotak berwarna biru itu. "Gue nemuin kalung sama kotak biru ini di depan rumah kosong."
"Wah gila, bagus banget kalungnya. Pasti mahal nih," gumam Minho terkagum ketika melihat kalung yang ada di genggaman tangannya.
