Epilog

1.2K 184 21
                                    

8 Januari 2019

08:00

"Aamiin."

Saat ini kelima bersaudara itu sedang berada di area pemakaman. Lebih tepatnya di depan makam Donghae dan Jessica. Membersihkan rumput-rumput liar dan baru saja selesai membacakan doa untuk kedua orang tuanya tersebut.

Eric hanya terdiam menatap nisan Donghae dan Jessica bergantian. Tanpa sadar, setetes cairan bening meluncur di pipinya. Ia harus menerima kenyataan bahwa selama delapan belas tahun ini ia tidak pernah mendapat kasih sayang dari kedua orang tua kandungnya.

Dan ia harus menerima kenyataan pahit ini disaat Donghae dan Jessica sudah tiada. Sungguh, batin Eric hari ini benar-benar hancur. Untuk selama-lamanya ia tidak akan pernah bisa bertemu dengan kedua orang tua kandungnya.

"Mama sama Papa sayang sama kalian semua."

Refleks, kelimanya menoleh ke sumber suara. Di sana, terlihat Donghae dan Jessica yang melayang di bawah pohon beringin sembari tersenyum menatap kelima anaknya.

"Eric, maafin Mama sama Papa karena terlambat menemukan kamu. Meskipun kita udah nggak ada, kita tetap menyayangi kamu nak."

Mendengar ucapan Jessica barusan membuat Eric tak dapat lagi membendung air matanya. Rasanya ia ingin langsung memeluk kedua orang tuanya itu. Namun tidak bisa, orang tuanya itu sudah menjadi arwah yang tidak bisa disentuh oleh manusia.

"Untuk kalian berempat, terimakasih sudah menemukan adik kalian yang hilang delapan belas tahun yang lalu. Mama sama Papa bangga sama kalian semua."

"Kita berdua pamit dulu ya Nak, kalian berlima jaga diri baik-baik dan harus saling menyayangi dan menjaga satu sama lain. Selamat tinggal."

Setelah mengucapkan kata-kata barusan, Donghae dan Jessica langsung menghilang dari hadapan kelima anaknya.

Tubuh Eric seketika melemas melihat kepergian kedua orang tuanya.

"Gue pengen meluk Mama sama Papa Bang, huaaa~" Tangis Eric semakin kencang. Ia langsung memeluk Minho yang berada di sampingnya.

"Gue pengen ngerasain gimana kasih sayang mereka," ujarnya lagi di dalam pelukan Minho.

Minho hanya bisa mengelus punggung Eric berusaha untuk menenangkannya. Walaupun ia sudah tau jika Eric tidak akan menghentikan tangisnya.

"Terimakasih."

Mereka berlima kecuali Eric yang masih menangis di pelukan Minho lagi-lagi menoleh ke arah pohon beringin. Di sana, terlihat Dokter Saerom, Ellen, Siwon dan Yoona yang tersenyum ke arah mereka.

"Terimakasih kalian sudah membantuku untuk mengungkap semua kejahatan yang dilakukan Leeteuk dan Tiffany," ujar dokter Saerom sambil tersenyum.

"Buat kakak semua, makasih ya udah nemuin jasadku dan dokter Saerom di rumah itu," ujar Ellen lengkap dengan senyum khas anak kecilnya.

"Dari saya dan Siwon, terimakasih juga sudah mengungkap kejahatan yang dilakukan Leeteuk dan Tiffany," ujar Yoona disertai senyumnya setelah mengucapkan kalimat barusan.

"Sama-sama, kami juga senang telah membantu kalian untuk mengungkap semua misteri ini."

END

•~• •~• •~•

Pasti kalian masih bertanya-tanya apa maksud angka 1939? Oke di sini bakal aku jelasin

Leeteuk = huruf belakangnya K
Tiffany = huruf belakangnya Y
Dalam sistem periodik unsur, nomor atom K = 19, nomor atom Y = 39

Jadi, KY = 1939

Paham readers?

Aku sangat-sangat berterimakasih sama kalian yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca ff ini

Kalau ada yang kurang jelas sama ceritanya bisa tanya di sini

Insya Allah aku balas secepatnya

Yaudah sih, gitu aja penutupannya wkwk

Bye-bye gaess...

Sampai ketemu lagi di karyaku yang lainnya

Abandoned HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang