13. Clue

915 192 2
                                    

19:00

Cklek!

"Bang?" panggil Jeno ketika ia membuka pintu kamar Mark. Berniat untuk menanyakan kejadian semalam yang membuatnya kebingungan dengan tingkah Mark.

"Hm?" jawab Mark yang sedang asik bermain game di komputer. Matanya masih tetap menatap layar komputernya.

"Gue mau nanya, lo semalem kenapa sih? Ngetok-ngetok pintu kamar gue terus pas udah dibuka langsung aja nyelonong masuk kaya orang ketakutan," tanya Jeno sambil duduk di pinggir kasur.

Mark memutar kursinya mengahadap Jeno. Wajahnya tiba-tiba pucat ketika mengingat kejadian semalam.

"Eh Bang, lo kenapa?" tanya Jeno heran ketika melihat wajah Mark yang tiba-tiba pucat.

"Gue semalem dihantui," jawab Mark pelan.

"Hah? Dihantui hantu Saerom?" tanya Jeno.

"Bukan, kalo itu mah gue ga takut, hantu yang nakutin gue semalem itu anak kecil," jawab Mark.

"Serem?" tanya Jeno.

"Ga usah ditanya lagi, serem banget! Makanya gue cepet-cepet lari ke kamar lo," jawab Mark.

"Gimana ceritanya?" tanya Jeno.

"Jadi gini..."

Flashback on

Tengah malam sekitar pukul setengah satu, samar-samar Mark mendengar suara tawa anak kecil. Suara itu berasal dari pojok kamarnya.

Awalnya, Mark hanya mengira itu bagian dari mimpinya saja. Tapi, lama-kelamaan suara itu semakin terasa seperti nyata. Suara tawa anak kecil yang sangat nyaring terdengar di telinga Mark.

Mau tak mau, ia membuka matanya lalu menyalakan lampu kamarnya yang gelap.

Klik!

Lampu kamar menyala. Dan, Mark bisa melihat ada sesosok hantu anak kecil perempuan yang sedang melayang membelakanginya di pojok kamar.

"Shit!" rutuk Mark.

Jantungnya mulai berdegup kencang ketika hantu anak kecil itu membalikkan badannya dan menatap tajam ke arahnya.

Kulit hantu anak kecil itu sangat putih pucat dan ditangannya membawa sebuah boneka yang sudah usang.

"Kak Mark, ayo kita main," ujar hantu anak kecil itu dengan seringai tajam di wajahnya.

Dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya, Mark berusaha untuk berlari keluar dari kamarnya. Namun usahanya itu sia-sia karena tiba-tiba saja hantu anak kecil itu sudah berada tepat di samping kasur Mark.

Kini, wujudnya berubah menjadi sangat mengerikan. Di kepalanya banyak sekali darah yang mengalir.

Kedua bola matanya tidak ada di tempatnya. Membuat kelopak mata itu mengalirkan darah hingga menetes ke lantai.

Dan satu lagi, di sekitar lengan anak kecil itu terdapat banyak luka sayatan.

Kini, hantu anak kecil itu melayang di hadapan Mark dan langsung mencekik kuat leher Mark.

"Le-lepasin gu-gue!"

Hantu anak kecil itu tersenyum miring ketika melihat Mark yang hanya bisa bernafas terengah-engah.

Disaat Mark mulai kehabisan udara, tiba-tiba saja muncul hantu Saerom yang melayang tak jauh dari tempat tidur Mark.

"Lepaskan dia!" seru hantu Saerom dengan suara lantang.

Abandoned HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang