18. Pengakuan

946 183 7
                                    

Dan, setelah dibuka, mereka bertiga terkejut melihat isinya.

Isinya adalah akta kelahiran asli milik Eric.

PENCATATAN SIPIL

Warga Negara Indonesia

KUTIPAN AKTA KELAHIRAN

Anak ke-5

ternyata, bahwa di Bandung

pada tanggal dua puluh Januari tahun dua ribu telah lahir :

ERIC ALDWIN RICOLAS

anak laki-laki dari suami istri : DONGHAE RICOLAS dan JESSICA RICOLAS.


"Tuh kan bener feeling gue! Ini bisa jadi bukti buat diserahin ke polisi!" sahut Minho.

"Baca juga buku diarynya, barangkali ada bukti lagi," sahut Jaehyun.

Dan, isi buku diary itu adalah...

Hal 1

20 Desember 1999

Aku sangat terkejut dan tidak menyangka bahwa aku baru saja mengalami keguguran.

Dan, aku lebih terkejut lagi ketika aku didiagnosa dokter bahwa aku tidak bisa lagi mengandung anak selamanya.

Aku yang depresi saat itu hanya bisa berdiam diri di kamar sambil menatap kosong ke arah luar jendela.

Hal 2

21 Januari 2000

Suamiku, Leeteuk. Yang tak tahan melihatku hanya berdiam diri di kamar, memberikan sebuah ide padaku yang menurutku itu ide sangat cemerlang.

Kami berdua sepakat bahwa nanti malam akan pergi ke rumah sakit dan berencana akan menculik salah satu bayi kembar yang baru lahir yang ada di sana.

Kami menyelinap ke dalam rumah sakit yang kebetulan saat itu sedang sepi, tidak ada penjaga satupun di ruang bayi itu.

Dan dengan cepat kami membawa salah satu bayi kembar laki-laki yang ada di sana.

Kami sangat bersyukur bahwa pada hari itu tidak ada yang mengetahui aksi kami menculik salah satu bayi di sana.



19:20

"Mau kita apakan dua anak ini?" tanya Tiffany pada Leeteuk. Iya, mereka berdua masih berada di ruangan tempat Jeno dan Eric diculik.

"Kita bunuh aja dua anak ini!" jawab Leeteuk dengan seringai tajam terbentuk di bibirnya. Menatap ke arah Jeno dan Eric yang kini terkejut mendengar jawabannya.

"Tapi, aku ingin bermain-main dulu dengan kedua anak ini," lanjutnya.

"Baiklah, ide cemerlang!" sahut Tiffany. Ia mulai mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku celana hitamnya. Lalu memutar-mutarkan pisau lipat itu dengan senyuman mengerikan.

Sementara Leeteuk mengeluarkan pisau dapur dan tentu saja dengan asahan pisau untuk alat mempertajam pisau itu.

Jeno dan Eric panik bukan main. Mereka berdua langsung berusaha melepaskan ikatan kuat di tangan dan kaki mereka. Namun apa daya, energi mereka untuk melepas ikatan itu tidak ada, karena seharian ini mereka dikurung di tempat berdebu dan tak berkaca ini.

Abandoned HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang