"Kau bisa melihatku?"
Jeno mengangguk pelan. "Kenapa kau ada di sini?"
"Aku tidak tau harus ke mana."
"Kenapa tidak tau?"
"Ada urusan yang belum aku selesaikan di dunia ini."
"Kalau begitu, kenapa tidak kau selesaikan urusanmu itu?"
Hantu itu tidak langsung menjawab pertanyaan Jeno karena detik selanjutnya, hantu itu berubah wujud menjadi wanita yang sangat cantik.
Mereka berlima seketika melongo melihat paras cantik hantu itu walaupun kulitnya sangat putih pucat.
Hantu itu memakai jas dokter. Terdapat stetoskop yang menggantung di lehernya layaknya seorang dokter pada umumnya.
Dan terlihat jelas name tag di jas dokter itu.
dr. Lee Saerom.
Mereka berlima kecuali Eric mengingat jelas nama hantu wanita itu.
"Lee Saerom?" gumam Minho.
"Kau hantu yang waktu itu menampakkan diri di atas lemari dapur?" tanya Jeno.
Hantu itu menunduk. "Maaf telah membuat kalian takut."
Jaehyun, Minho, Mark dan Eric hanya terdiam mendengarkan perbincangan antara Jeno dengan hantu itu.
"Jadi, namamu Lee Saerom?" tanya Jeno.
"Entahlah, dari name tag di jas yang kukenakan ini mungkin benar itu namaku."
Mereka berlima kebingungan mendengar jawaban dari hantu wanita itu. Bagaimana bisa ia tidak tahu namanya sendiri?
"Kau lupa ingatan?" tanya Jeno. Hantu itu mengangguk pelan.
"Bahkan kau juga tidak ingat penyebab kematianmu?" tanya Jeno lagi.
"Sama sekali tidak, aku tidak ingat apa yang menjadi penyebab kematianku, dan aku juga tidak tahu siapa keluargaku. Dan satu lagi, aku tidak tahu dimana jasadku berada."
Mereka berlima terkejut mendengar jawaban dari hantu itu.
Jeno memperhatikan lebih detail wajah hantu itu. Setelah memperhatikan lebih lama, ia teringat bahwa wajah hantu itu mirip dengan foto yang ditemukan Jaehyun tempo hari.
Jeno langsung beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya untuk mengambil foto itu.
"Wajahnya mirip Jen," kata Eric sambil berbisik ketika Jeno telah kembali dari kamarnya.
"Iya Jen, mirip banget," sahut Jaehyun.
"Apa mungkin itu dia?" tanya Mark.
"Mungkin, coba gue tanya ke dia, mungkin dengan liat ini dia inget dia siapa," jawab Jeno sambil berbisik.
"Coba kau lihat foto ini," suruh Jeno sambil menaruh foto itu di atas meja.
Hantu itu terdiam, menatap foto dirinya sendiri. "Ini aku?"
"Mungkin, kau mirip dengan foto itu," jawab Jeno.
"Bagaimana? Kau ingat?" tanya Jeno lagi.
Lagi-lagi, hantu itu hanya menggeleng pelan.
"Dia ga inget, terus kita harus gimana?" tanya Jeno sambil berbisik pada mereka berempat.
"Coba tanyain kalungnya," usul Minho. Jeno mengangguk mengiyakan.
"Kau ingat kalung ini? Mungkin, dengan kalung ini kau bisa mengingat semuanya."
Hantu itu menggeleng pelan. "Sudah kubilang, aku tidak ingat semuanya. Kumohon, tolong aku untuk mencari identitasku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abandoned House
Mystery / ThrillerTentang Jeno dan ketiga kakaknya yang mengungkap misteri rumah kosong. [END]