Chap 26

12.1K 967 290
                                    

Sempet ada kesalahan gengs, jadi aku revisi sedikit hehehe😂😂

****
Masih koma, aku tidak menyangka bahwa kondisinya bisa turun secepat ini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dan saya meminta kepada keluarga supaya tetap tegar." Ucap dokternya.

Piter merasakan tubuhnya lemas, untuk menghirup udara saja terasa sulit. Aiden masih perlu pengawasan 24 jam, detak jantung sering kali tidak stabil. Hal yang seperti itu membuat kondisinya yang sangat ditakutkan.

Setelah dokter berlalu, Piter menjadi bingung apa yang harus ia kirimkan. Ia tidak mau dihari lahirnya Anna, Megan menerima kabar mengenai kondisi Aiden yang seperti ini.

Terbesit dibenaknya untuk merangkai kata, ketikannya tampak gesit dan kurang dari satu menit. Ia berhasil melakukannnya.

Kondisi Aiden koma, biarkan Aiden istirahat. Kamu jangan terlalu banyak pikiran. Doakan Aiden dan fokuslah terhadap pemulihan Megan.

Sent!

Piter menyimpan kembali ponselnya, kemudian ia berjalan ke ruang ICU di mana Aiden berada. Dibalik kaca yang tebal, ia mampu melihat putra sulungnya terbaring.

"Selamat Aiden, kamu sudah menjadi Ayah. Miracle Arianna Mayden, nama yang cantik. Kamu harus merasakan menjadi ayah seperti apa, melihat Anna tumbuh dan berkembang." Ujar Piter, remuk hatinya melihat anak yang selalu membanggakan terkapar tak berdaya dengan alat medis. Ketegaran yang ia tunjukan sampai saat ini, sangat sulit untuk dipertahankan.

Tatapannya menjadi sangat fokus kepada wajah Aiden, terlebih memorinya memanggil saat-saat Aiden baru dilahir, tumbuh besar, hingga menjadi dewasa seperti saat ini.

****

Elina melihat Megan kasihan, wanita itu lebih banyak terdiam jika Anna sudah kembali ke kamar bayi. Tatapannya begitu kosong layak bosan dengan kehidupan, ia tidak boleb stres karena akan berdampak ke ASI-nya yang akan diterima oleh Anna.

"Meg jangan bengong terus." Ujar Elina medekat. "Daddy kasih kabar ini tandanya dia mau kamu tau dan dia mau kamu fokus sama pemulihan, aku yakin Aiden bisa lewatin masa kritis." Ucap Elina menata rambut Megan yang menghalangi penglihatannya.

"Kenapa kondisi Aiden semakin drop walaupun dia dilarikan ke Jerman? Negara itu terlalu jauh, kenapa ngga di Singapur yang lebih dekat." Megan terlihat emosional, namun wajahnya terlihat sedih.

"Dokternya mau yang terbaik untuk Aiden Meg."

"Terus kapan aku bisa liat Aiden? Sebulan lagi? Kelamaan!" Sentak Megan membuat Elina sedikit kaget.

"Jangan marah-marah," Elina menepuk ringan bahu Megan, "visa mu masih dalam proses dan kalau kondisi kamu udah baikan, susul Aiden." Ucapnya.

"Sekarang fokus sama diri kamu sendiri, ngga susah kan? Kalo mau cepet-cepet ketemu Aiden, kamu harus cepet pulih juga. Dengerin ajuran dokter, jangan bandel."

Akhirnya Megan ke doktrin dengan ucapan Elina, setelah Megan memikirkan ucapan Elina yang memang benar. Ia harus pulih terlebih dahulu, supaya bisa menyusul Aiden.

Tidak lama Megan kedatangan tamu secara bergiliran yaitu teman-teman dari rumah sakit dan kolega bisnis Aiden, mereka membawakan hadiah untuk Anna.

Forever, I'm Yours (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang