Peri Subuh

199 7 0
                                    

Matanya memberi kehangatan
Disela sakitnya pengkhianatan
Aku yang kembali rentan
Ia dekap ringankan beban

Peri subuhku tak pernah diam
Tak pula membiarkanku bermuram
Selalu hadir di antara cahaya temaram
Meski wajah kadang kusut masam

Ia, Ibuku ....
Peri subuh kujuluki
Tak pernah lelah membujukku
Dalam lelap untuk membangunkan diri

Kusayang dia lebih dari apa pun
Rengkuhannya tak ingin kubagi-bagi

Kumpulan PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang