Kala senja hilang diterpa hujan, tumpah ruah dengan ria tumpahkan rinai. Gelagar suara petir, memekak kesunyian nan getir.
Tak ada lagi senja yang kunanti, menghilang bersama kenangan membawa luka menganga yang tak pernah mengering.
Bagai rinai yang mengucur tak ingin pergi. Seperti pikiranku yang tak pernah berubah ini.Kamu tahu, kesan pertama yang kautinggalkan begitu indah. Bagai malaikat di bawah guyuran hujan tak berkesudahan. Membuatku tetap percaya bahwa pelangi akan muncul setelah hujan.
Mau menghitung bulir hujan bersamaku?
Tidak katanya. Dia hanya mau menghitung detik yang dilaluinya bersamaku.
Seperti hujan yang bila bosan mengguyur. Ia akan berhenti, bukan? Begitu pula detik yang menghilang karena kata BOSAN. Kamu berhenti menghitung detik itu, tapi kesanmu masih sama, yaitu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi
PoetryAku hanya ingin berbagi tentang apa yang kurasakan lewat bait-bait puisiku ....