Hanya Untaian Kata
Oleh: Winda Arini
Aku masih ingat detik-detik saat pertengkaran itu terjadi. Bukan amarah yang sudah membuncah sampai ke ubun-ubun. Namun, rasa kesal yang bercokol di hati begitu tak terelakkan.
Aku pernah berkata 'jangan datang kepadaku jika ia menyakitimu. Ini peringatan terakhir, jangan bilang aku tak pernah memperingatimu'.
Dan saat waktu itu datang—waktu di mana dia menggoreskan duka ke hatimu. Mengukirnya secara abadi di dalam sana. Kamu memilih pergi, jauh menghilang dari jangkauan.
Lalu, tersiar kabar akan kematianmu. Semuanya gelap tak lagi abu-abu maupun jingga. Aku sendiri di tempat ini.
(Entah prosais atau apaan😪)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Puisi
PoetryAku hanya ingin berbagi tentang apa yang kurasakan lewat bait-bait puisiku ....