14.SUDAH TAHU

36.6K 1.9K 37
                                        

"Keluargaku memang sangat kacau, tapi mereka menyayangiku tanpa memperdulikan kekacauan ku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Keluargaku memang sangat kacau, tapi mereka menyayangiku tanpa memperdulikan kekacauan ku"

"Kita udah tau, kok, kalau Andrew anaknya Dark. Itu alasan kita ke sini, buat awasi dia," ucap Al membuat Ianna menatapnya sekilas.

Al diceritakan oleh Luna dan Caca bahwa Ianna marah pada Rizki karena Andrew.

"Sudahlah, biarkan ia bersenang-senang dulu. Setelah itu, baru kita memburunya saat ia sudah membuncit karena kekenyangan," ucap Al sedang fokus menyetir mobil.

Ianna setuju dengan ucapan Al barusan. "Kita mau ke mana?" tanya Ianna.

"Tutup mata lo," ucap Al memberikan sebuah bandana pada Ianna, meminta gadis itu menutup matanya sendiri. Al menatap kaca spionnya. Ia merasa ada yang mengikuti mobilnya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai. Al menuntun Ianna keluar dari mobilnya dan membawa Ianna ke jalan yang cukup menanjak dan berbatu. Setibanya di atas, Al langsung melepaskan bandana itu.

Ianna membuka matanya dan menutup mulutnya dengan tangannya. Ia bisa merasakan udara sejuk di atas sini dan melihat indahnya langit. Bukan karena bintang, tapi karena kunang-kunang.

"Lo suka?" tanya Al membuat Ianna menganggukkan kepalanya.

"Makasih, ya, Al. Gue udah merasa lebih baik." Ianna tersenyum hangat membuat Al merangkul Pundak Ianna sambil menikmati pemandangan itu.

Tiba-tiba saja terdengar suara semak-semak yang bergerak. Ianna dan Al langsung menoleh, waspada.

"Ada orang," ucap Al berhati-hati.

"Bukan apa-apa, kok," ucap Ianna bersikap santai.

"Pasti ada penguntit, Ana." Al semakin berhati-hati.

Ianna terkekeh lalu berbalik menatap semak-semak itu. "Bilang sama Bos kalian, jangan suka ikutin orang. Manusia itu mempunyai privasi," ucapnya

Sontak, kedua pria itu keluar dari semak-semak dan langsung lari begitu saja. "Maaf, Nona," ucap mereka.

"Hei kalian! Jangan pergi, jagain Ianna!" pekik seorang lelaki yang sedang bersembunyi di balik pohon.

"Heru?" seru keduanya membuat lelaki itu terdiam.

"Hai," sapa Heru kaku.

"Kenapa lo di sini?"

"Jagain lo dari buaya." Heru menunjuk Al dengan kepalanya.

"Gue?" Al menunjuk dirinya sendiri.

Heru menganggukkan kepalanya. "Ana, ayo pulang sama gue." Lelaki itu menarik lengan Ianna meninggalkan Al sendirian.

Saat di dalam mobil, tidak ada yang berbicara, Baik Ianna ataupun Heru.

"Heru ...," panggil Ianna membuat Heru menoleh.

"Lo mau gak nginep di mansion gue?" tanya Ianna membuat Heru bingung sendiri. Ah, pikiran lelaki ini sudah ke mana-mana.

"Boleh ...," sahut Heru ragu, apakah ini benar?

"Okay, gue ajak yang lain dulu, biar rame." Ianna segera mengeluarkan ponselnya dan mengajak Raka, Randy, Fazri, dan Al untuk menginap bersama dimansion nya.

Sadar, Heru, sadar. Belum sah, batin Heru, ia sudah salah sangka ternyata.

"Ianna, lo beneran mau nyari kakek lo di Los Angeles?" tanya Heru membuat Ianna menganggukkan kepalanya. "Apa lo punya rencana?"

"Ya, kita akan pergi ke Los Angeles. Gue punya rencana bagus dimana, sekali dayung dua pulau terlampaui," sahut Ianna tersenyum sinis.

Heru menganggukkan kepalanya, kemudian mereka segera pulang ke mansion Ianna. Tanpa disadari, Ianna tertidur. Ah, sepertinya dia sangat lelah hari ini karena ribut dengan Rizki.

Setibanya di mansion, Heru langsung menggendong Ianna. Ia juga sempat disambut oleh Fazri, sedangkan yang lainnya berada di balkon.

Ternyata mereka benar-benar datang untuk pesta menginap, batin Heru, dia benar-benar sudah berpikiran kemana-mana tadinya.

Dengan hati-hati, Heru membawa Ianna ke kamarnya dan meletakkannya dengan hati-hati.

"Good night, sweat dream dear, gue harap lo bisa sadar akan perasaan cinta kami yang besar untuk lo," ucap Heru seraya tersenyum setelah mengecup dahi Ianna yang tertidur dan segera keluar dari kamar Ianna.

Hari ini, Ianna terlambat, lagi. Entah sudah ke berapa kalinya. Saat gadis itu keluar kamarnya, seluruh penghuni mansion sudah tidak ada. Ianna langsung mengambil sarapan dan bergegas menuju garasi. Namun, sebuah panggilan membuat dirinya terhenti.

"Tungguin gue," ucap Raka yang tengah mengatur napasnya. "Gue yang bawa aja, ya."

Tanpa seizin Ianna, lelaki itu sudah mengambil kunci mobil dan duduk di kursi supir. Ianna memutar bola matanya malas, ternyata Raka juga terlambat.

Keberuntungan tidak berpihak pada dirinya, Ianna dan Raka terlambat. Pagar sekolah sudah tertutup dan membuat Ianna harus memanjat pagar sekolah untuk kesekian kalinya.

Keduanya berhasil memasuki sekolah. Tapi, baru saja mereka berjalan beberapa langkah, sebuah teriakan membuat mereka berdecak kesal.

"Ianna! Raka!" teriak Bu Sri.

"Mampus," cibir Ianna. Ia berusaha membalikkan badannya dan berhasil mendapatkan omelan dari Bu Sri.

"Ianna! Kerjaan kamu terlambat terus! Mau jadi apa kamu nanti, hah?!" ketus Bu Sri membuat Ianna tersentak mendengar namanya disebut.

"Keliling lapangan sekarang!" perintah Bu Sri, tapi keduanya masih terdiam. "Kenapa diem aja?"

"Tapi, Bu ...."

"Tidak ada penolakan!"Bu Sri menekankan setiap ucapannya.

Mau tidak mau, mereka segera menuju lapangan dan diikuti Bu Sri. Sesampainya di lapangan, Ianna dan Raka terus memutari lapangan. Sementara Bu Sri hanya terdiam mengawasi mereka seraya memainkan ponselnya.

"Sepuluh putaran lagi!" teriak Bu Sri saat keduanya ingin berhenti karena kelelahan.

"Mampus, udah bel istirahat. Ketampanan gue terekspos gini," ucap Raka percaya diri membuat Ianna memutar bola matanya malas.

Saat ini wajah Ianna terlihat sangat pucat dan tubuhnya sudah sangat lelah. "Berapa putaran lagi?" tanya Ianna.

"Lo masih kuat? Muka lo udah merah, Na. Bilang aja sama Bu Sri kalau lo udahan, biar sisanya gue yang terima," ucap Raka saat melihat wajah Ianna yang sudah kelelahan.

Ianna menggelengkan kepalanya. "Gue masih kuat, kok, ayo semangat!"

Baru saja berlari beberapa langkah, pandangan Ianna sudah mulai tidak jelas. Lama-kelamaan, Ianna terjatuh dan membuat Bu Sri segera menghampirinya.

JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN COMENT!!

KARENA SEMUA ITU GRATIS

ARDIANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang