13.Dilema Anak Kucing

4.6K 503 29
                                    

Hyuna lagi asik mainan boneka Barbie-nya di ayunan yang terletak di halaman depan rumah, dekat dengan pintu gerbang utama. Dia asik ngobrol sendiri dengan dua boneka Barbie di tangan kanan dan kirinya. Gak lama kemudian saat dia sedang mengganti baju princess Barbie-nya, perhatian Hyuna teralihkan pada sebuah suanga ngeongan kecil yang berasal dari bawah ayunan tersebut.

Hyuna turun buat mencari asal suara mengeong itu, dia berjongkok didepan ayunan dan menemukan sebuah anak kucing kecil berwarna putih dengan bintik hitam diujung hidungnya.

Meooww...

Sekali lagi kucing itu mengeong saat tangan kecil Hyuna menyentuh bulu lembutnya.

"Ih kamu lucu." Kata Hyuna tersenyum senang. Apalagi saat tangan kecil Hyuna dijilat oleh kucing itu. Hyuna langsung tau kalo kucing itu menyukainya.

Otomatis Barbie yang sedari tadi menemaninya bermain diabaikan begitu saja. Hyuna menggendong kucing kecil itu dan mengelus-elus punggungnya.

"Kamu laper?" Tanya Hyuna.

Meoww...

Hyuna tersenyum makin lebar, membawa kucing kecil itu masuk kedalam rumah, meninggalkan boneka Barbienya yang tergeletak begitu saja diatas ayunan dengan berbagai aksesoris Barbie tersebut.

Gadis kecil itu berjalan menunju ke dapur, membuka kulkas dan mencari makanan yang akan dia berikan ke kucing kecil itu.

Melihat cake strawberry kesukaannya teronggok disana, dengan polosnya Hyuna mengambil satu potongnya untuk diberikan pada kucing kecil itu.

"Nana suka banget sama cake strawberry, mpus juga pasti suka." Gumamnya hendak menyuapi kucing itu dengan sepotong cake strawberry.

Tapi Hyuna salah, karena kucing itu malah memalingkan wajahnya ketika dia mendekatkan cake itu ke mulut kecil si kucing.

"Mpus gak mau cake ya?" Hyuna mengerutkan keningnya kebingungan, lalu sekali lagi dia berusaha memberikan cake itu pada si kucing.

Meooww...

Kucing itu mengeong lagi berusaha menjauh dari cake yang disodorkan oleh Hyuna.

"Yahh... Kok gak mau sih. Ini kan enak, mpus." Kata Hyuna sedikit cemberut, lalu menaruh kembali cake tersebut di tempatnya semula.

Sekarang Hyuna mengambil sebuah eskrim coklat dari freezer kulkas, mengambil satu sendok eskrim tersebut dan menyodorkannya ke dekat mulut si kucing.

"Emangnya siapa yang bisa nolak eskrim? Papa aja yang dingin masih suka makan eskrim." Gumam Hyuna dengan percaya dirinya.

Sekali lagi, kucing itu menolak pemberian Hyuna. Gadis itu sekarang mulai kebingungan, karena semua yang di sukai olehnya, ternyata kucing itu gak suka. Hyuna termenung di depan kulkas, menatap kucing kecil itu yang terus-menerus mengeong, dan anggapan Hyuna kalau kucing itu lapar memang benar adanya.

"Sayangnya papah, ngapain disini?" Suga datang dan berjongkok dibelakang Hyuna yang masih setia didepan kulkas yang terbuka.

"Papah, Nana bingung, mpus ini mau makan, tapi Nana kasih cake cama eskrim gak mau." Ucap Hyuna cemberut.

Suga melebarkan iris matanya, melihat Hyuna sedang menggendong seekor anak kucing. "Nana, dapet anak kucing dari mana?" Tanya Suga.

"Tadi, pas Nana main didepan, tiba-tiba ada anak kucing di bawah ayunan. Kayaknya kucingnya laper, pah. Tapi gak mau dikasih makan sama Nana. Mpusnya sakit ya, pah?"

Senyum tipis Suga mengembang, mengelus kepala anaknya dengan sayang. "Nana, anak kucing gak makan cake, ataupun eskrim. Dia maunya makan ikan." Jelas Suga.

Min's Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang