Mana yg kangen sama Min's family angkat kaki dari sini! Hehehe. Becanda syg.
"Kita harus menemukan Hwang Hyunjin, dia bisa jadi saksi kunci atau mungkin pelaku sebenarnya." Kang Younghyun meletakkan cangkir kopi diatas meja. Ia telah mengerti sepenuhnya tentang kasus kematian misterius dari ibunda Han Ji-Sung yang penuh akan kejanggalan.
Dan juga, tidak adil rasanya kalau kepolisian tidak mau mengusut kasus ini lebih jauh lagi. Mereka bisa saja menjebloskan orang yang tidak bersalah kedalam penjara.
"Masalahnya adalah, aku bener-bener gak ngerti dan gak ada petunjuk apapun tentang kemana perginya Hyunjin. Sejak hari itu, ponselnya gak pernah aktif. Dan gak ada orang yang tau Hyunjin dimana." Jelas Ji-Sung.
"Kamu gak ada pentunjuk lain yang bisa lebih merincikan kasus ini?"
"Enggak ada, bahkan kak Jinan pun gak tau apa yang sebenarnya terjadi."
"Hari ini aku masih banyak kerjaan, nanti kita omongin lagi tentang hal ini ya? Tolong bilang ke wanita itu dan suaminya, kalau aku akan secepatnya menyelesaikan kasus ini. Jangan khawatir." Younghyun menepuk-nepuk bahu Ji-Sung, setelah itu ia berlalu dari sana.
Ji-Sung hanya mengangguk pasrah, semoga saja Tuhan bisa segera mengungkap kebenarannya.
Setelah pulang dari kantor polisi, Ji-Sung duduk termenung disebuah ayunan tua. Kenangan masa kecilnya melintas dipikiran, membuat Ji-Sung tak kuasa menahan air mata.
"Yoongi Hyung dan keluarganya sudah sangat baik kepada kami, kenapa malah kami jadi menyulitkan kehidupannya begini." Ji-Sung mengacak rambutnya frustasi.
Seorang anak perempuan berusia 15 tahun duduk disampingnya, ia hanya tersenyum tipis, mengarahkan jemarinya diudara membentuk sebuah senyuman.
"Aku harus senyum?" Kata Ji-Sung.
Anak itu mengangguk, lalu mengeluarkan sebuah buku catatan kecil dan pena dari dalam sakunya. Dan menuliskan sesuatu di bukunya.
"Kamu tampan jika sedang tersenyum •͈ᴗ•͈"
"Tapi aku gak punya ada alasan buat tersenyum saat ini. Semuanya memang terasa berat banget." Ji-Sung mengembuskan nafas beratnya, menunjukkan seberapa tertekan dia saat ini.
Gadis itu kembali membuka halaman lain di catatan kecilnya, menuliskan semua yang lain untuk Ji-Sung.
"Tersenyum bukan karena kamu punya alasan untuk itu, tapi tersenyum untuk menjadi alasan agar beban yang kamu miliki sedikit terangkat."
"Kamu benar juga." Ji-Sung sedikit menyunggingkan senyum setelah membaca apa yang ditulis oleh gadis disampingnya.
"Ibu Han sudah tenang di surga, jangan sedih lagi." Gadis itu mengutarakan ucapannya melalui tulisan.
"Aku tidak sedih karena ibu meninggal. Itu memang sudah menjadi ketentuan Tuhan. Aku merasa buruk karena Noona dipenjara. Dia adalah orang yang baik, gak pantes diperlakukan seperti itu."
Hanya mengangguk merespon ucapan Ji-Sung, kemudian ia kembali menuliskan isi pikirannya.
"Sebenarnya aku melihat Hyunjin hari itu, tapi aku takut kalau membicarakan hal ini pada orang-orang. Untungnya aku melihat mu sendirian disini."
Ji-Sung menelan ludahnya saat membaca tulisan di atas kertas yang ditunjukkan oleh gadis disampingnya. Memperhatikan kondisi disekitarnya, Ji-Sung tak ingin bertindak gegabah, jika saja seseorang mengetahui percakapannya dengan gadis bisu itu, bisa saja si gadis juga terancam bahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Min's Family
Fanfictionanother book from dating with suga. Kisah rumah tangga Suga yang gak terlalu menarik akan tetap berlanjut dengan sekelumit kisah nyelenehnya.