12| First Date

1K 93 120
                                    

Sekarang Azura masih setia memeluk guling kesayangannya. Padahal sinar mentari sudah tiba di kamarnya. Masih saja ia malas untuk sekedar mandi pagi.

Sedangkan diluar kamar sudah ada Niken yang sedari tadi menggedor-gedor pintu kamar anaknya yang kebo itu.

"Zura bangun sayang!" Teriak Niken seraya menggedor-gedor pintu kamar Zura tiada henti.

"Apa sih mom berisik banget!" Balasnya dengan mata masih terlelap.

"Udah pagi Zura. Kamu gak sekolah?" Ucap Niken membuatnya langsung duduk terkaget.

"Astagfirullah mom kenapa gak bangunin aku dari tadi!!" Teriak Zura yang marah-marah sendiri sambil bangun dari tempat tidurnya.

"Makanya bukain dulu pintunya!" Ujar Niken kesal. Ia pun segera membukakan pintu kamarnya dan menatap kesal mommy nya itu.

Niken pun berdecak sebal melihat anak perempuan satu-satunya ini. "Kamu lupa sekarang kan masih di liburin honey."

"Terus ngapain aku dibangunin sih mom? Masih ngantuk tau gak! Aku tadi malem abis nonton drakor sedih banget." Cerocos Zura sambil bergelayut pada pintu kamarnya dengan kantong matanya yang hitam.

"Biar kamu bangun. Dan pantesan itu mata bengkak" ujar Niken malas. Dibalas deheman oleh Zura.

"Yaudah kita sarapan duluan. Nanti mommy bikinin kamu sandwich aja ya." Ujar Niken pasrah.

"Aaaa mommy terbaik. Lop youu!" Seru Azura sambil menutup pintu kamarnya membuat Niken mendengus kesal.

"Punya anak mintanya enak doang. Gimana nanti punya suami, miris banget nanti suaminya." Gerutu Niken sembari menuruni tangga.

Saat sudah sampai meja makan, sudah ada kedua putranya dan suami tercintanya.

"Anak kamu kebo banget tuh beb." Ucap Niken sambil duduk.

"Anak kamu juga sayang." Jawab Damian.

"Udah tua masih aja bebep-bebep an." Celetuk Galvin kesal.

"Sirik aja yang gak punya pacar." Balas Juna dengan ejekan sekaligus.

"Lagian dad, aku kan juga pengen nikah masa aku di langkah sama Zura!" Kesal Galvin menatap kedua orangtuanya.

"Sabar sayang, tunggu mereka nikah dulu ya. Siapa tau kamu masih ragu dengan pilihan kamu." Ujar Damian memastikan.

"Maksudnya daddy, Keira gak baik huh?" Bantah Galvin.

"Bukan begitu maksud daddy kamu Vin, jangan sampai kamu salah memilih itu akan membuat kamu sakit hati nantinya." Tutur Niken menatap Galvin yang masih dalam amarahnya.

"Lagian lo sewot banget sih udah kayak cewe lagi PMS!" Omel Juna menatap Galvin aneh.

"Udah ah gak nafsu." Ujar Galvin berjalan memasuki kamarnya.

"Dasar anak itu selalu saja iri." Gumam Damian yang bisa didengar oleh Niken.

"Sudahlah biarkan dia menenangkan diri." Jawab Niken mengelus pundak suaminya.

Mereka pun segera menuntaskan sarapan yang tertunda.

******

Siang harinya, keluarga Lewis dikejutkan dengan kedatangan keluarga Smith yang tiba-tiba datang tanpa mengabari terlebih dulu. Baru saja Zura selesai makan, lalu bergegas ke kamarnya untuk memilih baju. Kini ia harus kebingungan untuk memakai baju apa yang pantas, dia masih memakai baju yang biasa ia pakai di rumah. Hanya kaos polos dan hot pants.

"Aduh gue pake baju apan ni." Gumamnya bingung.

Akhirnya pandangannya jatuh pada baju hitam dan rok mini berwarna pink.

Bad Girl is NerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang