23| Mengganggu Pikiran

528 31 6
                                    

Sudah 2 hari pengantin baru itu meliburkan diri, sekarang mereka sudah mulai sekolah kembali. Zura kesal pada daddy nya kenapa tidak diberi libur beberapa hari lagi, padahal sekolah kan milik daddy nya sendiri.

"Varo, ayo bangun." Zura menepuk bahu suaminya lembut. Sang empunya pun terbangun.

"Iya sayangku." Varo langsung mencuri ciuman di pipi Zura dan segera menuju kamar mandi.

Zura hanya mendengus, dasar nakal!

Selesai bersiap-siap, pasangan itu menuruni tangga dan sarapan bersama keluarga Varo. Ya, mereka sementara tinggal di mansion Varo.

"Pengantin baru lama banget turunnya, gue udah laper tau." Alvian cemberut menatap pasangan itu.

"Sewot banget Vin, pengen nikah juga?" Tanya Zura terkekeh kecil sambil mengambilkan makanan untuk Varo.

"Iya pengen banget gue." Ujar Alvian menatap kedua orang tuanya dengan muka melas. Tapi ayah dan bundanya tidak merespon apapun.

Clarissa menatap adiknya lucu, ia tertawa kecil menanggapi ucapan adiknya, "Sabar ya Vin, tar juga ada giliran."

"Sekolah dulu yang bener, baru bunda kawinin." Ketus Meira sambil memakan makanan nya.

Setelah selesai sarapan, mereka berangkat ke sekolah. 20 menit mereka sampai di sekolah. Mereka disambut oleh teman-temannya di parkiran.

Varo heran kenapa teman-teman nya heboh di pagi hari seperti menyambut presiden, "Ngapain lo semua rame-rame disini?"

"Menyambut pengantin baru yang abis honeymoon." Ujar Renal dengan semangat.

Zura memutar bola matanya malas, "Bapak lo honeymoon!"

"Lah bapak gue mah udah tua, gak mau bikin anak lagi!" Celetuk Renal yang diberi tonjokan gratis dari teman-teman nya.

Mereka pun segera memasuki kelas masing-masing. Tidak lupa Varo mencium kening Zura sebelum masuk kelas.

"Belajar yang bener, biar nanti anak kita pinter." Sontak Zura tersipu malu. Bagaimana tidak malu, teman-teman nya ada disana mendengar ucapan suaminya.

Jovita yang sudak muak, ia berdeham, "Woi, udah kek plis banget nih! Gue capek liatnya."

"Kan bisa sama aku, Yang." Rafael mengedipkan satu matanya centil, Jovita langsung bergidik ngeri.

*****

"Hai salam kenal, gue Bella Shofie. Semoga bisa berteman baik ya."

DEGH

"Bella." Orang yang dulu sangat ia cintai, orang yang sampai sekarang masih ada di pikiran Varo. Sedikit.

"Bella kamu duduk di depan Varo ya yang ada bangku kosong." Ujar Bu Indah menunjuk Varo untuk memperjelas selaku wali kelas 11 IPA 2.

Bella segera duduk dan sekilas memandang Varo sambil tersenyum manis.

*****

Selama perjalanan ke mansion Varo, Zura melihat ada yang salah dengan suaminya ini. Zura terus berpikir apa ia melakukan kesalahan? Tapi seingatnya tidak.

"Var, kamu kenapa diem aja sih?" Sontak Varo menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Tetapi terlihat terpaksa.

Laki gue kenapa sih! Sumpah aura kulkasnya keluar lagi.

Zura hanya bisa mendengus kesal dan memalingkan wajahnya ke arah jalan. Ia malas melihat muka flat Varo.

Sesampainya mereka di mansion, Varo langsung masuk tanpa menoleh ke Zura sedikit pun membuat nya ingin mengubur Varo hidup-hidup.

Bad Girl is NerdyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang