Suara dari Reta...
Mungkin sebagian dari kalian menganggap Gue sebagai cewek jahat. Ya, memang itu kenyataannya. Gue emang jahat, tega memisahkan sepasang remaja yang saling mencintai.
Gue tahu kehilangan itu menyakitkan, Gue udah pernah mengalaminya, bahkan lebih parah dari Ale.
Ale cuma kehilangan orang yang saat itu di cintai sebagai kekasih. Yang belum tentu jadi jodohnya. Sedangkan Gue, harus kehilangan kedua orang tua.
Sejak kecil Gue belum pernah yang namanya merasakan pelukan hangat dari seorang Ibu. Ibu Gue meninggal setelah melahirkan Gue.
Yang Gue punya selama ini cuma Ayah. Kehilangan beliau, cukup membuat Gue terpuruk. Gue sendiri. Bener-bener sendiri.
Uang? Gue akui sangat membutuhkan itu. Terlebih selama ini Gue hidup pas-pasan. Peninggalan Ayah Gue pun enggak seberapa. Dipake beli makan satu minggu belum tentu cukup.
Waktu Papanya Leo menawarkan sejumlah uang sebagai bentuk pertanggung jawabannya. Hampir aja Gue menerima. Sebelum pikiran Gue berubah. Ada yang lebih penting dari uang. Yang Gue butuh keluarga yang bisa selalu ada disamping Gue.
Hingga pada akhirnya Papanya Leo, memutuskan mengangkat Gue sebagai anak. Gue cukup puas dengan itu. Papanya Kak Leo ngajak Gue pulang ke rumahnya. Dan disitulah pikiran Gue kembali berubah.
Waktu itu Gue bener-bener enggak bisa berpikir dengan benar. Dan dengan enggak tau dirinya Gue malah minta dinikahin sama Leo.
Yang ada dipikiran Gue waktu cuma gimana caranya Gue bisa dapet seseorang yang bisa jadikan tempat bersandar. Jadi anak angkat Gue rasa bukan pilihan yang tepat. Gue enggak mau dapet perlakuan yang tidak mengenakkan seperti di film-film atau berita yang sering Gue tonton cuma karena status sebagai anak angkat. Kekanak-kanakan? Memang. Keadaan waktu itu membuat pikiran Gue kacau.
Sekarang status Gue adalah tunangan Leo. Bahagia? Sekarang Gue belum merasakan itu. Yang Gue punya cuma status, enggak dengan perasaan. Perasaan Leo masih tetap untuk gadis bernama Almira Kaleandra.
Biarpun Gue belum punya perasaan sama Leo. Fakta itu, cukup menyentil hati Gue. Gue masih remaja perempuan yang memiliki ego tinggi. Leo milik Gue, enggak peduli cuma sebatas status. Gue enggak mau ada perempuan lain yang ada dihatinya.
Setiap hari Gue selalu berusaha menumbuhkan perasaan diantara Gue sama Leo. Gue mau hubungan kita terus berlanjut. Toh Ale juga udah punya pacar.
Jujur! Gue enggak ada niat jahat sedikitpun dalam mengambil keputusan waktu itu. Di malam itu, Gue sama hancurnya sama Ale. Ditengah kesedihan karena kehilangan Ayah, Gue juga harus menerima makian dari Leo.
Leo marah besar sama Gue. Dia enggak terlibat dalam kejadian. Tapi justru dialah yang Gue minta bertanggung jawab.
Maaf untuk Ale, Gue harus buat Lo merasakan patah hati dimalam spesial Lo. Dan juga Untuk Leo, maaf banget karena dengan paksa Gue merebut status yang harusnya Lo kasih ke Ale.
***
Give me vote and comentLampung, 7 juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECT (Complete)
Teen FictionBagaimana jika kalian ada di posisi Ale? Yang selalu di beri harapan tapi tak kunjung di beri kepastian. Ale yang terus berjuang agar mendapat status yang jelas. Hingga tiba saat semua nya terlihat jelas. Saat Ale mendapat semua jawaban yang selama...