Tung jantung, please berdetaknya biasa aja jangan berlebihan kayak gini. Ini juga, kenapa mesti keringat dingin segala. Malu-maluin, yang kayak gini mau bersaing dapetin Kak Leo?
Tarik nafas, hembuskan. Berulang kali Gue lakuin kegiatan itu. Dengan harapan bisa sedikit menenangkan detak jantung Gue yang menggila.
Bismillah, semoga ini bukan akhir dari perjuangan Gue. Tangan Gue bergerak untuk membuka pintu. Belum juga pintu terbuka Gue udah narik tangan Gue lagi.
Yakin enggak yakin, berani enggak berani Gue harus tetep lanjutin rencana ini.
Di kasih harapan bertahun-tahun tanpa kejelasan aja Gue sanggup. Apalagi cuma harus ada di tengah-tengah mereka.
"Kapan mau kelurnya Le? Gemes Gue nungguin Lo daritadi"
"Lo itu enggak ngerti gimana gugupnya Gue Li. Gimana kalo ternyata Kak Leo pilih itu cewek? Apa kabar semua hal yang Gue lakuin selama ini"
"Gue sama Uli emang enggak bisa ngerasain gimana gugupnya Lo. Yang penting yakin. Coba aja dulu. Lo mau terus-terusan di gantung? Enggak kan. Makanya ayo lanjutin rencananya"
"Semuanya udah siap kan? Selain takut Kak Leo milih cewek itu, sebenernya Gue juga rada takut jalanin rencana kali ini. Ini beneran aman kan?"
"Aman. Tenang aja anjingnya Ira udah jinak kok. Ya kan Ir?"
"Iya Li"
Selain manusia, kita juga ngelibatin seekor anjing. Gue enggak tau ini anjing jenis apa. Yang jelas, anjing ini enggak ada tampang imut sedikitpun. Tampangnya nyeremin. Tapi kata Ira tadi anjing itu udah bener-bener jinak dan terlatih.
Anjing nya juga keliatan manja banget sama Ira. Ibarat manusia, dia itu laki-laki yang punya badan kekar, gagah, tampang penuh wibawa tapi berhati hello kitty.
1 2 3..
Akhirnya Gue turun dari mobil. Di susul sama Ressa, Uli, dan Ira. Kak Leo sama cewek tadi ada di depan Gue dengan jarak yang lumayan jauh.
Gue melakukan sedikit perenggangan. Selain hati yang harus siap nerima segala konsekuensinya, badan Gue juga harus nyiapin energi yang cukup besar.
"Ini Le. Taro di kantong belakang celana Lo"
"Iya"
"Gue sama Uli ambil posisi dulu. Kalian berdua udah ngerti kan apa yang harus di lakuin?"
"Udah dong" jawab Gue sama Ira kompak.
Ressa sama Uli udah stay di posisi mereka masing-masing. Tinggal nunggu Gue mulai rencana ini.
"Ayo Le. Diem mulu daritadi"
"Gue masih deg-degan ini. Anjing Lo beneran ngerti kan dia harus gimana?"
"Beneran, tadi udah Gue jelasin ke dia. Lo tenang aja, enggak bakal deh dia salah tindakan" sakti juga si Ira, bisa kasih penjelasan ke anjing.
"Yaudah. Ayok kita mulai. Di mulai pas hitungan ke 3 ya"
"1...2...3..."
GUK...GUK...GUK...
GUK...GUK...GUK...
Gue berlari dengan sekuat tenaga. Di belakang Gue anjing nya Ira juga berlari sekuat tenaga. Biarpun ini hal yang udah di rencanakan tetep aja rasanya kayak di kejar anjing beneran. Mana daritadi anjing nya nge gonggong mulu. Keras banget pula.
Jarak antara Gue dan Kak Leo sama cewek itu semakin dekat. Gue liat mereka yang masih tetep asik ketawa-ketiwi. Seakan dapat kekuatan super rasanya Gue lari dengan sangat kencang.

KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECT (Complete)
Novela JuvenilBagaimana jika kalian ada di posisi Ale? Yang selalu di beri harapan tapi tak kunjung di beri kepastian. Ale yang terus berjuang agar mendapat status yang jelas. Hingga tiba saat semua nya terlihat jelas. Saat Ale mendapat semua jawaban yang selama...