Gue udah selesai siap-siap, tinggal nunggu di jemput Kak Leo.
Sampai sekarang Gue belum tau mau pergi kemana. Biarpun udah Gue paksa, Kak Leo tetep enggak mau ngasih tau. Biar jadi kejutan katanya.Suara motor Kak Leo yang tentunya udah Gue hafal terdengar. Gue cepet-cepet keluar rumah.
Enggak perlu izin sama Mama Papa. Mereka lagi enggak di rumah. Kalo mau nelpon takut ganggu kerjaan mereka. Bang Nando? Enggak usah dipikir. Dia mah enggak penting.
"Langsung aja ya Kak. Enggak usah mampir ke rumah dulu"
"Ok princess."
"Princess?"
"Untuk malam ini. Lo bakal jadi princess Gue."
"Malam ini doang?" Canda Gue
"Iya. Besok-besok udah enggak."
"Kenapa?"
"Banyak tanya. Ayo cepet naik."
Kita berdua berkendara di bawah sinar bulan yang terang. Ini kalo dibuat film, bakalan jadi adegan yang bikin baper para manusia lemah perasaan.
Disaat Gue bener-bener menikamati suasana. Muncul suara yang merusak moment yang Gue anggap romantis ini. Harus banget ya Kak Leo kentut disaat-saat kayak gini.
"Maaf Le kelepasan."
"Ini Gue pas dibelakang Lo tau Kak."
"Enggak bau ini."
"Tetep aja. Suaranya ngerusak suasana."
"Yaudah besok pake mode silent."
Enggak lama kita sampai di sebuah tempat. Gue enggak sedikitpun kepikiran Kak Leo bakal ngajak Gue kesini.
"Ayo turun princess. Jangan bengong mulu. Itu mulut kemasukan kelelawar baru tau rasa "
"Enggak muat kali mulutnya dimasukin kelelawar."
"Muat. Orang kelelawarnya masih bayi. Jadinya masih kecil."
"Kelelawar bayi mah enggak keluyuran malem-malem. Jam segini dia udah tidur nyenyak."
"Kalo Lo lupa kelelawar tidurnya siang Le."
"Udah ah, Gue enggak sabar mau keliling pasar malam."
Kak Leo bawa Gue ke sebuah pasar malam yang letaknya cukup jauh dari rumah Gue. Dari kecil Gue pengen banget liat pasar malem. Tapi karna orang tua Gue yang enggak punya waktu buat nemenin jadinya Gue enggak pernah pergi.
"Kita harus keliling ini semua Kak," ucap Gue antusias.
"As your wish princess."
Kita berdua berjalan mengelelilingi area pasar malem. Yang pertama kita lewati adalah tempat stand-stand makanan. Yang dijual beragam makanan. Gue nyesel tadi sebelum berangkat makan dulu. Jadi sekarang perut Gue masih kenyang. Enggak bisa deh nyoba satu-satu.
Tapi sayang banget kalo enggak yang di cobain. Mata Gue mengedar, mencari makanan yang menurut Gue paling menarik.
"Kak Leo!! Gue pengen itu."
"Ayo beli."
Pilihan Gue jatuh ke makanan yang lagi dipanggang sama penjualnya. Gue enggak tau itu apa. Dari banyaknya orang yang antri pasti itu makanan enak.
"Rame banget Le."
"Iya. Tapi pengen beli."
"Yaudah Lo duduk aja. Biar Gue yang antri."
"Gue juga mau ikutan antri. Biar adil, kita antri berdua."
"Enggak, Lo duduk aja. Lo kan malem ini jadi princess ,jadi duduk diem tungguin Gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECT (Complete)
Teen FictionBagaimana jika kalian ada di posisi Ale? Yang selalu di beri harapan tapi tak kunjung di beri kepastian. Ale yang terus berjuang agar mendapat status yang jelas. Hingga tiba saat semua nya terlihat jelas. Saat Ale mendapat semua jawaban yang selama...