8. Cemburu?!?

20 5 0
                                    

Hari ini entah kenapa aku mulai memikirkan Kenan. Pagi tadi dia tidak menjemputku. Ada apa? Apakah Kenan sakit? Atau Kenan sedang izin karena ada suatu urusan? Atau Kenan lagi pengen bolos? Atau... Tuhh kan berlebihan. Ngapain juga yaa aku mikirin Kenan? Unfaedah banget tau!! Mending mikirin rumus rumus kimia aja dehh biar pinter.

Aku kini sedang berada di perpustakaan bersama ketiga sahabatku. Tak perlu aku sebutkan lagi, kalian pun pasti sudah tahu kan?? Iya kan iya kan? Iya dong:v

Semua sibuk membaca, begitu fokus. Hening. Aku hanya membolak balikan halaman demi halaman pada buku pelajaran kimia ini. Tidak ada yang menarik. Ahh minta membacaku jadi hilang. Mendadak aku kembali mengingat Kenan.

Aku ingat pertama kali bertemu dengannya. Kejadiannya lucu sekali. Padahal saat aku mengalaminya aku merasa kesal. Aku jadi tertawa sendiri saat ini. Apalagi seragamnya masih ada padaku. Mungkin Kenan lupa untuk menagihnya. Aku lalu tersenyum.

"Reaa!!" Pekik Rere kesal dan membuat keributan di perpustakaan.

Semuanya menoleh ke arahku dan Rere dengan tatapan tak suka. Sedangkan sang penjaga perpustakaan menatap tajam kearah kami semua. Kami saling tatap tatapan. Lalu menunduk. Semuanya pun kembali seperti semula. Hening, hanya terdengar suara lembaran buku buku yang dibuka.

"Bego lo anjir, ngapain sih lo teriak teriak? Lo tau kan kita ini lagi di perpus?" Protes Vina.

"Nih, abisnya Rea bikin gue kesel. Gue panggilin dari tadi malah ngelamun, terus malah senyum senyum sendiri kayak orang gila. Ngeselin gak sih?" Cerocos Rere.

"Hehe. Ya maap. Padahal lo goyangin aja tangan atau bahu gue kan?" Cengirku.

"Kita keluar aja yo? Boring gue lama lama disini. Gak seru!" Kini Puja lah yang bersuara.

"Ayoo!! Kita keluar sekarang juga."

"Huuuu... Itu mah maunya lo! Ahh asu anjirr lagi asik asik baca!"

Kita berempat pun keluar dari perpustakaan itu.

"Ehh abis ini kita mau kemana?" Tanya Vina.

"Gimana kalo ke kantin? Gue laper." Ujar Puja.

"Anjir lo makan mulu. Makan aja terus tapi badan lo tuh masih kayak lidi." Ejek Rere. Semua tertawa sedangkan Puja hanya cemberut.

"Ehh guys gue kesini dulu yaa? Gue duluan ok? Bye, see you again!" Ujarku.

"Mau kemana lo? Bangsat lo ninggalin kita." Teriak Rere.

"Gue mau ketemu sama abang gue bentar!" Balasku berteriak juga.

Aku pun berlari menuju taman belakang sekolah. Hehe sebenernya aku bohong sama mereka. Aku bukan mau ketemu abang aku, Exell. Melainkan aku ingin menemui dia. Si pengganggu pikiran ku selama beberapa jam ini. Ya siapa lagi kalau bukan cowok rese itu. Kenan!

Mataku mencari kesana kemari. Tapi aku tidak bisa menemukan Kenan. Dan tak lama aku menemukannya di bawah pohon yang rindang. Dia sedang duduk termenung sambil memejamkan matanya.

"Kenan! Kamu lagi ngapain?" Tanyaku.

Kenan membuka matanya perlahan. Lalu menatap wajahku datar.

"Lo liat?" Jawabnya dingin. Singkat.

Tidak ada senyuman. Tidak ada candaan. Tidak ada tawa. Tidak ada kehangatan. Ada apa? Aku benci situasi seperti ini.

"Kenan kenapa disini sendirian? Ada masalah?"

"Gak!"

"Ehmmm... Udah makan siang?"

"Ya!"

"Kenan gak bolos kan? Jangan bilang Kenan bolos. Kenan itu udah mau lulus loh."

"Gak!"

"Ohh... Ehh... Apa Kenan lagi sakit? Tadi lagi ngelamun ya?"

"Gak!"

Aku mendengus kesal. Sikapnya benar benar berubah. Seperti lautan yang membeku. Aku menarik nafas dalam-dalam.

"Kamu gak papa? Yakin?" Tanyaku sekali lagi.

"Gak!"

"Ishh lo tuh bener bener rese ya? Emang gak ada jawaban yang lain apa? Ya, gak, ya, gak! Itu aja terus!" Kesal ku.

"Apa?"

"Gak ada jawaban lain ya selain gak dan ya?"

"Gak."

"Ihhh. Rese lo! Nyebelin anjir. Tau ahh kesel gue sama lo!" Marahku tak sabar lagi.

Aku pun bangkit dari dudukku. Melangkah pergi meninggalkan Kenan sendirian.

"Lo kemarin sama Gavin ngapain? Seru banget!" Ujar Kenan.

Aku tertegun. Langkahku terhenti.

Bagaimana Kenan bisa tau kalo aku jalan sama Gavin?

Batinku.

"Hah? Ehh... Lo tau darimana?" Tanyaku balik.

"Lo suka sama Gavin?" Tanya Kenan lagi.

Wajahnya memerah. Rahangnya menegang. Kenapa? Apa...

"S-suka? E-enggak kok. Ahahah... Masa gue suka sama Gavin sih?" Tawaku palsu.

"Gak usah akting depan gue. Jijik gue liat cewek yang pura pura gak suka padahal suka. Kalo lo suka ngomong! Maka gue akan jauhin lo!"

"Apa? Lo... Lo ngomong apaan sih? Ngawur banget. Gue gak suka sama Gavin! GAK SUKA!"

"Gak suka ya? Terus kenapa lo kemarin blushing gitu hah? Oh iya... Lo kemarin juga ciuman kan? First kiss lo Gavin! Munafik lo!" Bentak Kenan didepan muka ku.

Kenan marah? Kenapa? Apa Kenan marah karena tidak bisa menjagaku? Padahal aku memang tidak menyukai Gavin. Dan... Dan apa maksud dari perkataan nya tadi? Kalo lo suka ngomong! Maka gue akan jauhin lo.

What the fuck? Apa sih yang terjadi? Emang salah ya kalo gue jalan sama Gavin?? Ahh anjing bego ngapain sih gue pusing pusing mikirin ginian? Bodo amat anjirr! Udahlah gue capek.

Tapi gue masih penasaran kenapa Kenan jadi berubah?

•••••

Pikiran Kenan sedang kacau. Kenan benar benar marah. Tangannya terus saja mengepal. Rahangnya mengeras. Wajahnya merah padam.

"Arrghhh... Sial!" Teriak Kenan.

Kenan pun memukul pohon didepannya. Tangannya berdarah terkena serpihan batang pohon yang tajam. Darahnya terus menetes kebawah mengenai rerumputan. Kenan tak peduli. Saat ini Kenan benar benar marah. Kesal. Pikiran nya tak karuan.

"Kenapa harus kayak gini sih?" Teriak Kenan lagi.

Kenan terduduk lemas. Air matanya perlahan mengalir. Pelupuk matanya tak dapat menahan lagi genangan air itu. Perasaannya kini campur aduk. Antara sedih, kesal, marah, kecewa, benci, dan... Bingung.

"Kenapa? Ada apa? Kenapa gue kayak gini! Gue kasar sama Rea. Tugas gue jaga Rea, bukan ikut campur urusan dia. Itupun kalo gak bersangkutan dengan keselamatan Rea. Terus kenapa gue kayak gini? Buat apa gue marah? Kenapa gue harus kecewa sama sikap Rea tadi? Dan... Kenapa gue kesel sama kejadian kemarin kalo Rea itu ciuman sama Gavin. Kenapa? Ada apa sama pikiran gue sih? Tunggu... Apa? Gak mungkin, ini gak mungkin terjadi. Gak mungkin!! Apa... Apa gue cemburu? Gue cemburu sama Gavin? Dan itu artinya... Gue suka sama Rea? Gue jatuh cinta? Apa iya?"

•••••

Duhh sorry ya kalo kurang panjang. Maapin ya maapin😂
Maap juga jarang up dikarenakan aku sibuk. Sibuk maen. Ehh enggak deng, aku sibuk nyiapin masa depan. Awokawokk 😂😂
Aku sibuk persiapan buat SMA nanti. Kan aku naik kelas 10 nihh yaa jadi yaa yaa yaa gitu. Sibuk deh pokoknya. Jadi aku bakalan kasih tau kalo aku bakalan sering telat up nya.
Udah pokoknya nikmati aja ok? Thanks udah mau baca, jangan lupa vote and comment nya ya guys, satu vote dan comment dari kalian sangat berharga buat aku. Thanks😘

-Fira❤️

EdreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang