16. PEMBULLYAN

34K 1.5K 79
                                        


'Tolong jangan tinggalkan ku di titik terendah ku, Hatiku sudah hancur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Tolong jangan tinggalkan ku di titik terendah ku, Hatiku sudah hancur. Butuh kamu untuk coba memperbaiki aku'

"Lo di-bully? Bukan sebaliknya?" tanya Caca seraya menghampiri meja komputer yang berisikan rekaman CCTV sekolah itu.

Dalam rekaman, terlihat sangat jelas bahwa apa yang Wanda katakan sangat berbanding terbalik dengan kenyataannya.

"Kamu bohong sama Papi? Mulai sekarang uang jajan kamu akan Papi potong," ucap Tino membuat Wanda menggertak.

Tino tidak peduli apa yang akan Wanda katakan lagi, ia segera berpamitan dan keluar ruangan BK dengan rasa malu.

Dela kembali ke kantor, sementara ketiga gadis itu keluar ruangan menuju kantin.

"Gila, ya, Wanda. Bisa-bisanya kayak gitu," ucap Luna tak percaya, gadis itu tidak menyangka bahwa Wanda akan memutarbalikkan fakta.

"Bener! Gue sebel banget, dong. Apa-apaan, coba. Rasanya minta ditendang ke hamparan laut," ucap Caca hiperbola.

"Udah-udah. Gue mau pesen makanan udah lapar dari tadi." Ianna hendak beranjak, namun terhenti saat Heru mendatanginya.

"Hai, gue makan bareng kalian, ya." Heru menarik kursi yang berada di salah satu meja untuk membawanya pada meja Ianna.

"Ngapain lo disini? Gue gak izinin!" ketus Luna dan

diangguki Caca. Mereka sudah mengetahui modus Heru. "Kalian pesen makanan, deh. Gue yang bayar!" Mendengar apa yang Heru ucapkan, kedua gadis itu langsung berlari menuju kios kantin dengan bahagia.

"Terima kasih Tuan Heru, semoga engkau berjodoh dengan Kanjeng Ianna," ujar Caca dan Luna. Sepertinya mereka sangat bahagia karena sudah ditraktir.

Heru menganggukkan kepalanya, kemudian menatap Ianna yang tengah memakan bakso pesanannya. Sepertinya lelaki itu tengah berbunga-bunga karena direstui oleh para sepupu Ianna.

Tiba-tiba saja, Ianna ditarik paksa Rizki yang baru saja datang dengan wajah emosi. "Hebat, ya, lo! Udah jadi cewek centil. Tinggal di
mansion sama laki-laki," hardik Rizki.

"Murahan banget." Mendengar apa yang Rizki ucapkan membuat Heru emosi, bahkan Luna dan Caca tidak habis pikir dengan apa yang
Rizki lakukan.

"Jaga omongan lo sama Ianna!" Heru terlihat emosi, ia menarik kerah baju Rizki.

Luna dan Caca segera memisahkan mereka agar tidak terjadi keributan yang besar.

ARDIANA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang