Typo bertebaran...
Pagi hari yang seharusnya tenang itu terusik oleh kegaduhan seorang gadis dengan rambut yang dicepol sibuk mencari kaos kaki sekolahnya.
"Woi!kaos kaki gue mana dah?kagak ada nih!" teriak gadis tersebut.
"Ya mana gue tau,emang gue babu lu yang selalu nyiapin atribut sekolah lu?" jawab gadis lain yang memiliki rambut sebahu cuek.
"Dari dulu emang lu udah jadi babu gue kan?"
Bletak!
"Anjing!sakit nyet!"
"Kalo ngomong-" belum selesai gadis berambut sebahu berbicara,gadis berambut cepol itu memotongnya.
"Suka bener deh..." sambil mencubit pipi temannya.
"Sialan si monyet."
"Udeh ketemu kok,yuk berangkat!" tanpa basa-basi lagi kedua gadis itu keluar dari kosan yang mereka tinggali dan pergi kesekolah dengan berjalan kaki.
"Rebec,nanti gue bakal balik kerumah mendiang oma gue." ucap gadia berambut cepol yang sedang memainkan ponselnya.
Gadis itu bernama Renata Asyila Stevan yang akrab dipanggil Rena,gadis tomboy nan cantik dengan sejuta ekapresi dan bahan candannya.
"Nama gue Rebecca,bukan Rebec yah!serah lu mau kemana,gue kagak peduli,kalo perlu keujung dunia noh,kalo ada ujungnya yang pasti."
"Iya-iya Bec,gue tau,kan gue sahabat lo dari orok,hehe..." ucap Rena merangkul Rebecca.
"Hmm..."
"Lu lagi nyanyi nyet?"
"Nggak,gue lagi latihan bersabar ngomong ama lu." ucap Rebecca sambil berjalan mendahului Rena.
"Eh anying,tungguin kali!"
******
"Good morning para fansku..." semua yang ada didalam kelas 12 IPA1 langsung mengalihkan perhatiannya kearah pintu,disana terpampang jelas sosok gadis cantik yang sayangnya otaknya agak gesrek sedang tersenyum cerah.
"Anu...Bec,lo nggak malu punya sahabat kek dia yang kerjaannya teriak-teriak mulu?" ucap Farhan selaku ketua kelas di kelas 12 IPA1 sambil menunjuk kerah Rena.
"Ya...kalo dibilang malu sih...banget Han." ucapan jujur Rebecca langsung mengundang gelak tawa seluruh isi kelas,sedangkan Rena hanya menatap tajam Rebecca yang juga ikut tertawa.
Tak menghiraukan tawaan teman-teman sekelasnya,Rena langsung masuk dan menduduki bangku keramatnya,yaitu pojok belakang dekat jendela,diikuti Rebecca yang bangkunya berada didepan Rena.
"Tahu nggak sih Bec?...." seluruh isi kelas ikut mendengar perkataan Rena,inilah yang mereka tunggu-tunggu setelah selesai mengusili Rena yaitu...
"Yang kamoeh lakuin ke akoeh ituh JAHAD tahu enggak?" ke-ALAY annya,sontak kelas itu dipenuhi dengan gelak tawa saat mendengar perkataan alay Rena,sedangkan Rebecca hanya tersenyum kecut dan menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar candaan salah satu sahabatnya.
"Wuih...rame bet dah,ada apaan nih?pelakor ketangkep warga?" seluruh mata kini beralih kearah ambang pintu.
Disana terdapat Juna,sahabat Rena dan Rebecca dengan senyum lebarnya.
"Garing ah...garing..." sorak seluruh anak kelas kearah pemuda itu.
"Sekali-kali kek,pura-pura lucu gitu,ketawa ngakak,hargain lah gue yang selalu berusaha jadi komedian tapi garing juga." ucap Juna sambil berjalan kebangkunya yang berada disamping Rena.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tomboy Girl
Teen Fiction"Apaan sih njir,nanya melulu dari tadi!!" "Dih,kang siomay aja disensiin,pantes jomblo dari lahir." "Elu ngatain gue?ngaca nyet!emang situ nggak jomblo?" "Gue tuh bukannya jomblo,tapi gue terlalu indah untuk dimiliki." "Najis!" ini bukan hanya tenta...