Typo bertebaran...
Raya hanya melihat kearah putranya dan gadis itu bergantian.
"Tunggu!kalian udah saling ketemu sebelumnya?" tanyanya.
"Udah bukan ketemu lagi tan,tapi dia itu musuh abadi Rena dari kelas 10!" jelas Rena.
"Jadi kalian selama ini udah ketemu dan nggak nyadar?"
"Ya enggaklah tan,gimana mau nyadar,kalo Bima yang gendut unyu-unyu gitu berubah jadi cowok kerempeng plus nyebelin kek dia." jawab Rena menunjuk Alvin.
"Heh!emang siapa yang udah nge-buat gue jadi kayak gini?semenjak lo pergi gue mogok makan tau nggak?" balas Alvin.
"Ya siapa suruh lo mogok makan,gara-gara lo Bima gue yang unyu-unyu gemesin itu ilang!"
"Eh!udah-udah,kok jadi salah-salahan sih,kan harusnya kalian tuh melepas rindu gituloh,udah berapa tahun nggak ketemu juga,masih bertengkar aja." ucap Raya,Alvin hanya memutar matanya malas lalu merentangkan kedua tangannya kearah Rena.
"Lo ngapain?" tanya Rena bingung.
"Peluk!kan gue rindu sama lo!" jawab Alvin santai.
"Ih...ogah!apaan lo!kita musuhan,lo nggak inget?"
"Yaudah!dasar cewek rese!"
"Apa lo bilang?lo tuh cowok belagu!"
"Heh!udah,kok berantem lagi?jangan berantem mulu dong!tante keluar dulu sampai kalian baikan!" ucap Raya sambil melangkah pergi kedapur.
Alvin dan Rena masih terdiam ditempatnya,memandangi Raya yang pergi entah kemana meninggalkan kedua orang itu diruang tamu.
"Cih!masih enggak percaya kalo lo itu Bima." ucap Rena sambil mendudukkan dirinya disofa.
"Emang lo nggak inget nama gue?Alvin Bimantariksa Dinata?lo nggak tau?padahal gue cukup terkenal disekolah loh." ucap Alvin percaya diri sambil duduk diseberang Rena.
"Ck!pede lo!balik gendut sono!tambah jelek lo kalo kerempeng kayak ikan teri!"
"Ogah!gue lebih cakep kalo kerempeng,buktinya anak-anak cewek suka sama gue."
"Tapi gue nggak tuh!lo tuh bukan tipe gue,standart gue tuh jauh lebih tinggi dari lo!" ucap Rena percaya diri.
"Lah,gue udah lebih dari standart lo kali!sekali kibas,semua cewek pada klepek-klepek sama gue!"
"Pede bet dah!"
"Btw,lo nggak mau peluk gue?" tanya Alvin tiba-tiba,Rena menatap Alvin sekilas,terlihat sedikit guratan rindu dimatanya,Rena juga sebenarnya merindukan sahabat kecilnya itu,tapi ia terlalu gengsi untuk menerima tawaran dari sahabat kecil dan musuh abadinya itu.
"Ogah!udah ah,mau pulang gue,ngantuk,TAN!RENA PAMIT PULANG!" memang ia tak tahu malu,berteriak dirumah orang.
"Bye!" dengan gaya tengilnya ia menyeringai kearah Alvin yang masih menatapnya dengan guratan rindu didalamnya.
Rena keluar dari rumah Alvin,sebenarnya ia tak tega melihat sahabat kecilnya itu merasa tersakiti,tapi ia juga melihat Alvin sebagai musuh abadinya,jujur ia sempat ingin pergi kepelukan Alvin untuk melepas rindu setelah sekian lama pergi,tapi ia tak bisa,rasa gengsinya yang sangat besar itulah yang mencegahnya.
Dengan cepat ia melangkah pergi kerumahnya dan mengistirahatkan otaknya setelah kejadian tak terduga tadi.
******
Malam berganti pagi,suara jangkrik berganti kicauan burung,begitupula dengan seorang gadis yang sudah berganti pakaian piyamanya dengan seragam sekolah miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tomboy Girl
Teen Fiction"Apaan sih njir,nanya melulu dari tadi!!" "Dih,kang siomay aja disensiin,pantes jomblo dari lahir." "Elu ngatain gue?ngaca nyet!emang situ nggak jomblo?" "Gue tuh bukannya jomblo,tapi gue terlalu indah untuk dimiliki." "Najis!" ini bukan hanya tenta...