Minggu siang,Rena masih setia bergelung dibawah selimut nyamannya,kenapa tidak?ini minggu,hari yang paling dinanti oleh para pelajar,begitu pun Rena yang pakarnya kegiatan bolos membolos.
"Astaga....udah terang masih merem aja!bangun lo Ren!" Rebecca memukul-mukul punggung Rena.
"Hm...paan sih?dah lah pergi sono...mau tidur gue." jawab Rena dengan suara paraunya.
"Gila aja mau tidur lagi!dibawah ada Alvin noh,katanya mau jalan kalian berdua."
"Bilang aja gue lagi pergi...kealam mimpi hehe..." ucap Rena masih belum sadar sepenuhnya.
"Lo mah bener-bener!" Rebeca hendak berbalik meninggalkan kamar Rena,tapi ia malah dikejutkan oleh seseorang yang tengah bersandar diambang pintu sambil bersedekap dada.
"Biar gue aja Bec." ucapnya dengan suara bass khasnya.
"Iya udah sana urusin pacar lo,pusing gue ngurusin tuh bocah." Rebecca berlalu pergi sambil memijat pangkal hidungnya.
Perlahan Alvin melangkahkan kakinya kesamping ranjang Rena kemudian berjongkok sambil memandangi wajah damai Rena yang sedang tertidur.
'Cantik' batin pemuda itu sambil tersenyum lembut.
Ctak!
"Argh!" ringis Rena saat merasakan keningnya kesakitan,ia perlahan membuka mata dan menampakkan wajah usil Alvin didepannya.
"LO!" pekik Rena reflek,ia buru-buru bangun dari posisinya.
"Ngapain lo disini?"
"Apa lagi?bangunin lo lah yang." jawab santai Alvin dengan wajah tengilnya.
"Biar lo latihan bangun pagi juga,kalo lo bangun siang,yang bangunin gue nanti siapa coba?" kedua alis Alvin terlihat naik turun menggoda Rena,namun yang ada malah sebuah bantal mendarat diwajah rupawannya.
"Ih...mimpi lo!" Rena turun dari ranjangnya dan pergi kekamar mandi.
"Kasar banget yang sama calon suami,gue tunggu dibawah yang!jangan kelamaan!"
"Serah!lo mau pergi juga gue nggak peduli!" teriak Rena dari dalam kamar mandi,membuat Alvin terkikik geli dan berjalan meninggalkan kamar Rena.
Beberapa menit kemudian,Rena keluar dari kamar mandi dan langsung menuju walk in closeth nya untuk memilih baju yang akan ia pakai,pilihannya jatuh pada celana panjang motif kota-kotak,dan juga kaos oversize.
Simpel?itulah Rena,menurutnya baju ya baju!yang penting bisa diapakai.
Tanpa mempoles make up diwajahnya,ia turun kelantai bawah untuk menemui cowok tengil yang sayangnya adalah kekasihnya sendiri.
"Bec!gue pergi dulu,jagain Tasya lo!bilangin juga ke bi Inah." Rena melayangkan tos tinjunya kearah Rebecca dan diangguki oleh gadis itu.
Rena keluar dari rumah mewahnya,matanya menangkap sosok Alvin yang tengah bersandar dimobil sport merahnya dengan gaya sok cool nya,jangan lupakan kaca mata hitam yang menghiasi wajah rupawannya.
"Woe nyet!buruan!nggak usah tebar pesona ngapa?" sungut Rena saat mengetahui Alvin yang sibuk menebar pesona ke ibu-ibu komplek yang lewat.
"Eh ayang beb,kenapa?cemburu ya?"
"Cemburu your head! Jijik gue liatnya." Alvin hanya cemberut,tangannya bergegas membukakan pintu mobil untuk Rena.
"Tumben pakek mobil,motor kemana?" tanya Rena saat Alvin sudah duduk disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tomboy Girl
Teen Fiction"Apaan sih njir,nanya melulu dari tadi!!" "Dih,kang siomay aja disensiin,pantes jomblo dari lahir." "Elu ngatain gue?ngaca nyet!emang situ nggak jomblo?" "Gue tuh bukannya jomblo,tapi gue terlalu indah untuk dimiliki." "Najis!" ini bukan hanya tenta...