Alvin turun dari motornya dengan emosi yang menggebu-gebu.
Ia berjalan kearah gudang kosong yang menjadi markas geng musuh bebuyutannya,geng tengkorak.
"KELUAR LO B*NGS*T!!"
"Wah wah...ada jagoan yang berani dateng ke markas kita nih!" ucap salah seorang pentolan di geng itu,Arman.
"Mana bos lo?" Alvin mencengkeram kerah jaket milik Arman yang sedang menatapnua remeh.
"Lo jangan sok kuat disini!inget!lo sendiri!" Arman mendorong tubuh Alvin keras dan merapikan jaketnya.
"Gue nggak punya urusan sama lo!minggir!"
Arman yang tak terima segera mendorong tubuh Alvin lagi dan melayangkan tinjunya kearah rahang Alvin.
"Gue udah bilang jangan sok belagu anjing!"
"GUA NGGAK PUNYA URUSAN SAMA LO B*NGS*T!!"
BUGH!
Alvin membalas bogeman Arman hingga pemuda itu tersungkur ditanah dan berlanjutlah menjadi perduelan antara kedua orang itu.
"Berhenti!" kedua orang yang sudah babak belur itu menghentikan kegiatannya,dan beralih menatap kesamping dimana seseorang yang menginterupsi untuk berhenti tadi berada.
"LO!" Alvin menatap orang itu tak percaya.
"Maksud lo ngancem kita apaan anjing!" Alvin berlari dan meraih kerah orang itu,yang ternyata adalah sang rival,Adit.
"Lo masih belum sadar?" Adit melihat Alvin remeh.
"Itu masih anceman kecil asal lo tau."
"Kalo itu beneran kejadian,gue sendiri yang bakal bunuh lo!" desis Alvin tajam,mengingat sang rival yang dulu tak pernah memunculkan batang hidungnya itu tak pernah main-main dengan ucapannya,bahkan dulu salah seorang anggota Black Demon mengalami koma setelah ia mendapat pesan ancaman akan dibunuh,tapi berhasil digagalkan oleh Alvin sendiri yang tak sengaja melihat anak buahnya dikeroyok.
Adit tertawa sinis,matanya masih menatap nyalang Alvin.
"Emang lo pikir gara-gara siapa Rena dalam kondisi yang kaya gitu hah?"
"RENA HAMPIR MATI KARENA LO VIN!!BIANCA GILA JUGA GARA-GARA LO VIN!!lo yang bikin Rena kaya gitu!!" Adit balas mencengkeram kerah jaket milik Alvin,kini Alvin yakin,Adit tak akan main-main dengan perkataannya yang akan membawa Rena jauh darinya.
"Yang ada Rena tambah bahaya kalo ada lo disisinya!dan gue...yang bakal lindungin dia dari lo!" Adit melepas cengkramannya dan berlalu pergi diikuti para anak buahnya meninggalkan Alvin yang masih mematung disana.
Pikirannya memutar kejadian beberapa waktu yang lalu,dimana Rena dibuli oleh Bianca,dan Bianca yang menjadi gila karena....dirinya(?)entahlah.
Ia berfikir,ucapan Adit ada benarnya,Rena selalu mendapat masalah saat ia ada disampingnya.
"Gue.....yang selama ini bikin dia menderita?" gumam Alvin dengan tatapan kosong,kepalanya mendongak keatas menatap jendela yang memantulkan sinar mentari itu.
Dan tak lama senyuman miris pun terpatri diwajahnya.
"Dasar brengsek lo Vin..." tubuhnya merosot bersandar ketembok belakangnya dan menenggelamkan wajahnya dilipatan tangannya.
******
Alvin membuka pintu kamar tempat Rena dirawat dengan wajah yang tampak lesu dan tatapan yang kosong,berbeda dengan beberapa orang yang ada didalam yang sedang sibuk bercanda ria dengan Rena,mereka tampak bahagia....kecuali Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tomboy Girl
Teen Fiction"Apaan sih njir,nanya melulu dari tadi!!" "Dih,kang siomay aja disensiin,pantes jomblo dari lahir." "Elu ngatain gue?ngaca nyet!emang situ nggak jomblo?" "Gue tuh bukannya jomblo,tapi gue terlalu indah untuk dimiliki." "Najis!" ini bukan hanya tenta...