Rena berjalan santai menyusuri koridor ditemani bisikan-bisikan disepanjang jalan.
Ternyata kejadian kemarin sudah tersebar disetiap penjuru sekolah,bagaimana tidak?Rena sendiri merupakan most wanted di sekolah itu.
Yah...tapi kepopulerannya itu membawa dampak buruk,kalau ada banyak yang menyukainya berarti banyak juga yang membencinya,dan entah ini dampak dari kejadian kemarin atau bukan,Rena merasa orang yang membencinya semakin banyak saja,tapi bukan Rena namanya kalau memperdulikan masalah itu.
"Yo wassap mbak Rena cayank akohhh!!"
"Mulut lo minta disumpel Ros?budek nih kuping gue!" kesal Rena menampol pundak Rosa.
"Yeu!gitu doang elah....orang suara gue kagak kenceng-kenceng amat kok!suara gue kenceng nggak?kenceng nggak?" elak Rosa diiringi langkahnya yang menghampiri murid random dan menanyakan suaranya,nampak jelas para murid itu menghindari Rosa.
"Ck!udah ayok kekelas!bikin malu aja!" Rena akhirnya menarik tas Rosa menuju kekelas.
Sampainya dikelas,baru saja Rena membuka pintu,seluruh pasang mata yang ada didalamnya terlihat jelas memandang dirinya.
"Kenapa?" Rena menaikkan sebelah alisnya,hening....itulah suasana didalam kelas 12 IPA1 sekarang yang biasanya heboh saat Rena datang.
Rena pun mengacuhkan merema semua,dan melangkah menuju bangkunya.
"WHAT THE...!!" Rosa memekik disamping Rena kala melihat bangku Rena yang kotor akibat coretan spidol dan sampah yang berserakan.
'Dasar maling!!'
'Anak buangan!'
'Belagu!'
'Mati aja sana maling!'
'Orang kaya kok maling?anak pungut?'
Rena menatap datar coretan-coretan itu,terlihat jelas keningnya berkerut,tangannya mengepal erat.
"SIAPA YANG NGELAKUIN INI?!" Teriak Rosa kepada seluruh teman sekelasnya.
"GUE TANYA SIAPA!!" Ulangnya lagi.
"Kenapa?emang kenyataannya gitu kan?" jawab salah satu siswi yang ada di bangku paling depan.
"Tau dari mana lo kalo Rena ngelakuin itu!" terlihat Rosa amat sangat kesal dengan sikap teman sekelasnya itu.
"Beritanya udah menyebar kali!buktinya juga udah ada!" jawab siswa lainnya.
"Kelas IPA1 tuh buat siswa berprestasi!bukan buat maling!" timpal salah satu siswi.
"Tapi belum tentu Rena yang ngelakuin!masa kalian percaya sama orang lain?ini Rena!teman kita dari kelas 10!masa kalian lebih percaya orang lain dari pada temen lo sendiri?" jelas Rosa.
Semua pun langsung terdiam saat mendengar penjelasan Rosa,ada benarnya juga ucapan Rosa,belum tentu Rena yang salah,mungkin ia hanya difitnah,siapa yang tau.
"Kenapa diam?nggak ada kata-kata lagi?sebelum ngomong tuh dipikir dulu!"
"Ck!udahlah Ros...nggak peduli juga gue,mau gimana pun sikap mereka juga nggak ada gunanya buat gue!" ucap Rena bodo amat sambil membersihkan bangkunya dengan dibantu Rosa.
Hingga Reno,Juna,dan Rebecca pun memasuki ruangan yang sekarang dingin tanpa adanya canda tawa itu.
"Kalian kenapa?" Reno menaikkan sebelah alisnya kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Tomboy Girl
Teen Fiction"Apaan sih njir,nanya melulu dari tadi!!" "Dih,kang siomay aja disensiin,pantes jomblo dari lahir." "Elu ngatain gue?ngaca nyet!emang situ nggak jomblo?" "Gue tuh bukannya jomblo,tapi gue terlalu indah untuk dimiliki." "Najis!" ini bukan hanya tenta...