43. Kok Panik?

2.2K 346 31
                                    

Pulang sekolah Chaeyeon langsung masuk rumah dan rebahan. Perempuan itu juga langsung ambil donat yang tadi beli bareng Jaehyun dan mulai makan satu-persatu tanpa menghitung kalori. Baginya kalau makan enak maka kalorinya bisa dihitung nol. Ini prinsip hidup Chaeyeon sejak mengenal kata diet karena menurut dia diet itu menyiksa meskipun berkat diet juga dia bisa punya badan bagus seperti sekarang.

Selesai makan camilan, dia lanjut main hp dan cek social media. Ada Jeka yang masih disekolah karena ngobrol sama anak ips di parkiran lewat instastory Mina. Ada juga Deka dan Yuju yang langsung menuju aula untuk persiapan tim paduan suara. Terakhir ada Lisa yang girang banget main sama hewan peliharaan punya Bambam.

Untuk kostum drama nanti malam mau langsung fitting lewat kenalan Winwin. Dia sebenarnya sering bikin baju untuk orang menikah tapi juga sedia jasa sewa kostum segala macam karakter. Beruntung mereka pilih aman dengan cuma butuh dress khas kerajaan dan baju raja juga prajurit. Gak kebayang kalau beneran upin ipin yakali harus bikin baju untuk Jaehyun dan Eunwoo.

"Nanti siapa yang kesini?" tanya sang ibu sambil fokus ke kain rajutan.

"Eunwoo"

"Yang mana itu? Mama lupa"

"Yang mirip Jaehyun" jawab Chaeyeon.

"Dia dulu sering kesini kenapa sekarang jadi jarang ya, malah hampir nggak pernah lagi"

"Sibuk ma, dia kan ketua osis" jelas Chaeyeon.

Mama Chaeyeon terus senyum dan biarin dia tiduran. Dua jam Chaeyeon istirahat, perempuan ini terus mandi dan siap-siap. Tadi setelah Eunwoo kesini dan latihan sebentar, mereka mau lanjut ke rumah temen Winwin itu.

"Langsung aja ya? Di belakang aja tadi gue udah ngeluarin speaker" ucap Chaeyeon sambil nyuruh Eunwoo untuk ngikutin dia jalan ke halaman belakang.

Beda sama rumah Eunwoo, halaman belakang punya Chaeyeon cuma berisikan satu ayunan dan teras dengan empat kursi. Dulu waktu masih kecil orang tua mereka, yaitu Jaehyun dan Chaeyeon, suka ngobrol bareng disitu sedangkan anak-anaknya sibuk sendiri mau ayunan sampai makan di dapur karena dapur dan halaman ini cuma terpisah sama pintu kaca dan tirai.

Mereka berdua mulai dari tonton video di youtube sampai dengan sok tahunya coba untuk dansa sendiri berdua. Awalnya susah, bukan cuma masalah samain ritme dan gerakan, tapi juga samain masalah hati. Cukup lama dua orang ini latihan, Chaeyeon lalu milih untuk istirahat. Sekarang dia jadi sedikit menyesal karena menerima suruhan anak-anak buat ambil peran utama sebagai princess. Padahal harapan dia Jaehyun yang jadi pangeran bias mau ngapain aja nggak perlu ada rasa canggung.

"Chaey" panggil Eunwoo waktu mereka berdua diam.

"Hm"

"Maaf ya"

Chaeyeon masih diam. Posisi sekarang duduk bersebelahan di kursi tempat orang tau Chaeyeon biasa ngobrol.

"Gue harusnya nolak keputusan Jaehyun"

"Udahlah, lagian anak-anak setuju kan. Lo mau menentang sendiri juga percuma" jawab Chaeyeon.

Eunwoo diam.

"Lagian udah lama juga. Gue udah anggep lo sama kayak anak lain" ucap Chaeyeon.

Eunwoo semakin berfikir. Chaeyeon aja sudah bisa padahal perempuan ini sama sekali nggak ada tanda-tanda punya pacar. Sedangkan dia yang sama Dahyun malah kadang masih terlalu peduli sama Chaeyeon.

"Dahyun apa kabar?" tanya Chaeyeon berusaha terus buat percakapan biar Eunwoo nggak ngungkit masa lalu mereka.

"Baik" jawab Eunwoo.

"Kalian baik-baik aja kan? Jujur gue kaget waktu tau kabar tentang Eunha"

"Gue bahkan sama sekali nggak kepikiran Eunha bakal baper" jelas Eunwoo.

"Kan. Lo tuh masih aja gitu. Dibilang jangan terlalu baik ke semua cewek masih aja diterusin" omel Chaeyeon.

"Menurut lo, gimana kalau gue putus sama Dahyun?"

"Dan jadian sama Eunha? Diam-diam lagi? It's a big no, Cha Eunwoo" ucap Chaeyeon.

Dulu sewaktu merka masih baru masuk SMA, Eunwoo memang sudah mulai suka sama Chaeyeon. Mereka cukup dekat sampai akhirnya Eunwoo mulai berani bertindak lebih. Sampai di titik terakhir dimana Eunwoo menyatakan perasaan adalah waktu terbaik untuk Chaeyeon. Awalnya mereka sama-sama sepakat untuk diam dan biarin alur Tuhan mengalir gitu aja. Tapi sekwatu naik kelas dan kelas semakin akrab, sepertinya anak-anak malah salah paham tentang Eunwoo yang baik ke Dahyun.

Dua manusia ini sama-sama mau bilang kalau mereka bukan sekedar teman, melainkan orang yang punya status jelas. Tapi sewaktu camping adalah jawaban dari kebimbangan mereka untuk buka suara atau tetap diam. Baik Eunwoo maupun Chaeyeon sendiri nggak ada yang bisa menentang. Sekalipun mereka milih untuk egois, kalau bukan jodoh, akan ada saat dimana hubungan mereka berakhir.

"Kita putus setelah camping dan lo bisa kelihatan baik-baik aja di depan anak-anak" ucap Eunwoo.

"Lo bahkan upload foto Dahyun watu ditantang Jeka" balas Chaeyeon nggak mau kalah.

Eunwoo ketawa pelan.

"Seharusnya gue upload foto lo dan biarin anak-anak komentar" ucap Eunwoo.

"Padahal waktu itu kita sering pulang bareng tapi mereka gak sadar karena dinding pemisah di kelas kita udah kaya nggak ada lagi" tambah Eunwoo.

Chaeyeon diam. Niat awal mereka disini cuma mau latihan untuk drama dan bukan bahas soal masa lalu yang menurut Chaeyeon sudah selesai. Setidaknya begitu, meskipun sebenarnya bagi Eunwoo belum. Sekeras apapun hatinya berusaha pindah ke Dahyun, bayang-bayang Chaeyeon terus ada.

"Udah ayo kerumah Winwin, gue udah dapet Line dari Jihyo" ucap Chaeyeon.

🎨

"Lama banget lo berdua" komentar Yugyeom sambil emosi tapi sama sekali nggak bisa gerak karena dia lagi diukur bentuk tubuhnya sama Mbak Joy, anak yang punya tempat penyewaan ini.

"Katanya suruh sekalian beli burger. Lama tau ngantrinya" bela Chaeyeon sedangkan Eunwoo langsung coba bajunya.

Chaeyeon masuk kamar lalu ganti baju pakai gaun dari Joy. Beneran langsung pas cuma kepanjangan sedikit dan menurut Joy lebih bagus kalau panjang begini karena nanti Chaeyeon juga pakai heels mungkin ditambah 10 cm. semua disana diam dan mulai mengakui kalau visual Chaeyeon bukan kaleng-kaleng.

Selesai fitting baju dan Joy beserta tim sudah pulang, mereka lanjut ngobrol di ruang tengah. Kali ini agenda kurang ajarnya adalah main truth or dare. Pertama kena adalah June langsung pilih dare. Setelah itu anak-anak langsung nyuruh June gombalin Yuqi, tetangga Winwin satu perumahan. Beruntung Yuqi cuma iya-iya aja. June sih santai, cuma Yugyeom yang kebagian merekam itu malunya sampai ke tulang-tulang.

Kedua ada Mina yang dare disuruh telfon Wonwoo dan ngaku kalau dia hamil. Mina sampai nangis-nangis menghayati peran dan bakal disamperin saat itu juga. Di akhir telfon Jeka kelepasan ketawa kenceng banget. Berakhir bukan Mina kenak marah, melainkan Jeka yang dapat wejangan kalau mending malam ini nggak usah pulang karena dia sudah dicoret dari daftar adik.

"Gimana ini anjing, katanya adik gue cuma somi" ucap Jeka sambil pasang wajah sedih.

"Yaudah lo jadi gelandangan aja sana" komentar Saerom asal.

"Tapi tunggu..." ucap Jihyo menggantung.

"Kenapa?" Eunha keburu penasaran.

"Kak Wonwoo kok panik waktu Mina ngaku hamil anaknya?"

Keluarga • 97L.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang