6. Semua Rasa Pacar

9.1K 1.2K 35
                                    

Karena anggota kelompok dipilih sendiri, bisa dipastikan kalau Bambam dan Lisa ada dalam satu kelompok. Seperti pepatah dimana ada gula disitu ada semut, maka dimana ada Lisa disitu ada Bambam. Jadi kepikiran, Bambam ini mau pendekatan apa berperan sebagai parasite di hidup Lisa?

Jeka sendiri lama-kelamaan capek kepo sama urusan hidup mereka berdua. Awalnya seru, seperti gossip biasa tapi semakin lama gitu-gitu aja. Hubungan keduanya stuck di kata teman, benar-benar tanpa progess. Beruntung dia kali ini nggak satu kelompok, selama bisa menyelamatkan diri, kenapa tidak. Sayangnya rasa bahagia Jeka cuma bertahan sebenatar. Memang bukan sama Bambam dan Lisa, tapi malah sama Jaehyun dan Chaeyeon. Makin menyebalkan, soalnya dari kakak-adek yang lebih mirip ke pacar ini sama sekali nggak ada gossip seru.

"Fotoin dong!" seru Chaeyeon kemudian berdiri untuk pose sama Roa. Jaehyun pasrah, benar-benar definisi ketua kelas adalah babu bersama. Jeka sendiri sibuk bucin. Jaehyun sempat mengejek tapi tentu saja dapat balasan dari laki-laki itu. "Makanya punya pacar, jomblo mana paham."

Mingyu, tetangga merangkap teman sekelas Roa juga jadi korban. Daritadi Mingyu sudah berasa tukang foto keliling karena Roa kalau foto nggak mau cuma satu spot aja. Harus banyak, baru nanti foto terbaik diupload ke instagram. Mana anak itu masih sempat-sempatnya bawa barang endorse untuk keperluan konten. Mingyu makin sabar sama tingkah si selebgram kesayangan IPA I untuk panjat sosial.

"Ih, apa gue bikin video cover lagu disini ya?"

"Jangan ngadi-ngadi lu anjir"

Yuju noleh setelah mendengar komentar Deka. "Sini, gue fotoin."

Setelah capek foto-foto, Chaeyeon dan Roa jadi sibuk instastory. Mingyu dan Jaehyun jadi ada waktu istirahat meskipun mereka lihat dua perempuan itu berisik sendiri sambil ngomong ke handphone aja sudah bikin capek. Entah datang darimana, sekarang June ikut nimbrung. Obrolan mereka seperti biasa, kurang penting mendekati amat sangat tidak penting alias kalau bisa mending diem.

"Assalamualaikum ya ahli neraka!"

"Ngapain lu?"

"Jawab dong anjing, salam tuh."

June akhirnya jawab paling keras. Jeka auto panik. "Aduh, June lo gak kebakaran kan?"

"Bangsat!"

"Hehe, nih camilan," ucap Jeka kemudian menyodorkan kacang pilus ke meja setelah berhasil keluar dari hoodienya. Mingyu langsung buka aja karena kebetulan lapar. Jaehyun menggelengkan kepala pasrah. "Udahlah anjir, mau resign jadi ketua kelas aja."

"Opini yang bagus Jaehyun, sekarang kembali pikirkan gimana caranya agar kamu bisa beli camera baru tapi gak ketahuan Chaeyeon."

"udahlah beli aja, ribet lu."

"Inget prinsip laki-laki!" seru Mingyu. June yang duduk berhadapan menimpali. "Lebih baik minta maaf daripada minta izin."

"Cerdas!"

Beralih ke beberapa anak di kebun teh. Winwin dapat kelompok sama Yulhee. Kalau dipikir-pikir Yulhee ini senyum-senyum terus daritadi. Beneran kelihatan paling bahagia seakan dia ada beban pikiran besar banget. Winwin diam aja meskipun sebenarnya dia pensaran, siapa tahu Yulhee bisa cerita ke dia atau lebih baik kalau mungkin diobrolin dulu berdua. Begitulah anak muda, satu aja masih kurang.

Setelah lama keliling, akhirnya sampai juga di waktu makan siang. Menu makan siang mereka beragam karena tempatnya prasmanan khas anak study tour. Lagian ini Jaehyun ngide banget pakai beli paket study tour tapi minta yang makanannya banyak dan enak. Harga tidak perlu khawatir yang penting perut kenyang dulu kalau prinsipnya. Berakhir anak-anak beneran kenyang sampai mau berdiri aja malas.

Yugyeom dan Saerom ngobrol seperti biasa tapi lebih pelan. Depan mereka adalah Eunwoo dan Mina dimana kalau dua manusia kalem nan pendiam jadi satu, apa yang mau diomongin? Sudah hawa dingin, dua manusia didepan mereka ngomongnya pelan dan kalem berasa dongeng. Keadaan juga selesai makan, makin ngantuk lah Yugyeom hari ini. Saeron mah ngantuk nggak ngantuk tetap sama, suaranya sebelas duabelas sama orang teler kalau kata anak-anak.

"Udah tau gak bisa makan pedes, pake sok-sokan segala," komentar Jihyo dari meja sebelah. Donghyuk cuma jawab seadanya. "Namanya juga penasaran."

"Alah, bohong banget mulut buaya."

Donghyuk berseru untuk membalas komentar June. "Diem lu!"

Sedangkan di meja belakang ada Eunha, Jeka, Chaeyeon dan Jaehyun. Meja ini tadinya tenang dan damai sebelum fokus mereka dialihkan oleh Jaehyun. Beneran daritadi sibuk sendiri sama camera pinjaman Bang Wonwoo sampai Jeka kesal. Kalau Chaeyeon sama Eunha sudah ngomong tentang drama korea, dia jadi merasa terbelakang. Nggak paham.

Eunha sadar, dia kemudian berceluk untuk menganggu kegiatan Jaehyun dalam mengamati camera punya Bang Wonwoo. "Serius banget pak lihatin fotonya."

Jaehyun yang ngerasa di sindir cuma noleh ke temen temen nya terus senyum. Ah, dia senyum gitu aja mbak-mbak yang kebetulan naruh minuman pesenan mereka sudah oleng. Untung nggak disapa sekalian sama Jaehyun. Memang ketampanan seorang Jung Jaehyun itu mutlak, valid no debat dari segi manapun.

"Jae minum dulu," perintah Chaeyeon. Jaehyun nurut tapi cuma ambil secangkir green tea dan dia minum satu teguk lalu ditaruh lagi dan ngelanjutin lihatin camera. Chaeyeon masih sabar, perempuan itu lihat ke arah handphone kakaknya yang bunyi. "Jae, di hp kamu ada Line."

"Lihatin dong, sayang."

"Heh main sayang-sayang aje lu!" seru Jeka.

"Berisik."

Eunha sedikit kaget. Ternyata diantara Jaehyun dan Chaeyeon memang hampir nggak ada privasi. Padahal kalau anak lain yang lihat handphone nya langsung marah-marah. Belum lagi waktu itu Jeka pernah bilang kalau sebenarnya kontak Line Jaehyun nggak jauh beda sama cowok pada umumnya. Asrama putri.

"Eh mama telfon," kabar Chaeyeon karena kaget. Padahal dia mau balas chat dari Jiho, teman Jaehyun waktu laki-laki itu masih jadi anggota osis. "Halo, kenapa ma?"

"Kamu nanti waktu pulang langsung ke rumah mama kan?"

"Iya, Ayah sama Bunda bilang masih satu minggu di Bali."

"Okey, Mama cuma mastiin aja."

"Ma, kayaknya Jaehyun minta camera baru deh "

"Bohong ma bohong" Jaehyun teriak, tapi masih sibuk lihat fotonya. Perempuan itu ketawa dan pamitan sebelum tutup telfon dan ngembaliin handphone punya Jaehyun. Si kakak akhirnya naruh camera dan diam meratapi nasib karena masih cupu untuk beli camera tanpa izin.

"Awas kamu sampe beli camera, aku aduin mama."

"Iya Chaeyeon sayang iya, aku gak beli."

"Bener?"

"Iya...."

"Dih, sama aja gue sekelompok sama kalian" Jungkook nyeletuk sambil nyemilin kacang pilus hasil menyelundupkan di dalam hoodie. Chaeyeon akhirnya ikut makan kacang sambil ngobrol. "Sama gimana?"

"Sama-sama gak sinkron antara status sama sikap. Yang sana temen rasa pacar, eh yang sini saudara rasa pacar."

Jaehyun nggak mau kalah. "Mantan rasa pacar tolong ngaca."

"Lu masih baper ke gua?"

"Halu lo anjing!" jawab Eunha galak. Jeka menghela nafas dan mengusap dada sabar. Untung mantan pacar merangkap teman sekelas, kalau bukan sudah mau diketekin di tempat.

Keluarga • 97L.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang