Selesai urusan hati, sekarang mari kita beralih ke June dan Jungkook yang sibuk nunggu Mingyu dan Yugyeom. Perasaan tadi bilang sebentar lagi sampai tapi begitu ditunggu malah lebih dari satu jam. Jeka mau menghina tapi ingat kalau uang dari Rose yang bawa Yugyeom, laki-laki ini langsung mingkem. Dia pikir tadinya uang ada di June karena secara Rose sama June kemana-mana berdua dan sudah sangat lengket. Tapi ternyata eh ternyata, mbak mawar nggak bisa percaya gitu aja. Jadilah uang ada di tangan Yugyeom yang kalau hilang juga pasti nggak terasa. Maklum anak sultan.
Setelah lama nunggu akhirnya mereka berdua datang. Mingyu pakai training sama kaos, ketauan banget kalau begundal satu ini pasti baru bangun tidur. Sedangkan Yugyeom mendingan, masih pakai jeans sama kaos hitam. Kadang manusia yang nggak ngerti seberapa mahal harga baju si anak sultan pasti akan ngira kalau dia pakai baju yang sama selama beberapa hari. Karena memang warna nya cuma hitam putih seperti hidup Mingyu. Padahal kalau dilihat dari jumlah dan harga bisa untuk beli rumah untuk progam keluarga berencana dua anak lebih baik.
"Lama" komentar June waktu Mingyu sama Yugyeom baru datang.
"Masih sirik duitnya gue bawa?" tanya Yugyeom santai.
June merengut.
"Gak"
"Lo mau beli apaan?" tanya Mingyu tiba-tiba.
"Pizza" jawab Jeka santai.
"Si goblok yakali bayi baru lahir mau dikasih pizza" Yugyeom sudah mulai emosi.
"Oh buat anaknya Yulhee, ngobrol dong. Kirain buat gue" ucap Jeka.
"Anaknya cewek apa cowok?" kali ini giliran June yang tanya.
"Cowok" jawab Jeka.
"Ah padahal kalo cewek mau gue tunggu sampe bisa diajak nikah" ucap Mingyu santai.
"Yoi, bibit unggul pasti"
Untuk mengakhiri omongan tidak penting mereka, Jeka akhirnya ngajak tiga manusia ini untuk cari barang. Alasan sebenernya karena semakin cepat selesai maka semakin banyak waktu yang dia habiskan sama dek pacar. Kan habis dari mall mau mampir kerumah Yeri. Namanya juga bucin. Nggak ketemu beberapa hari aja katanya luar biasa kangen. Padahal Yeri dirumah lagi leha-leha santai sambil nonton drama korea.
Mereka sepakat untuk bagi tugas. Karena ada empat orang, maka diputuskan mereka akan buat empat kado untuk anaknya Yulhee. Jeka bagian makanan dan susu, Yugyeom sepatu, topi atau aksesoris lainnya, June bagian baju sedangkan Mingyu mainan. Perjanjian dimulai dengan wakti 90 menit dan kembali ke food court kalau sudah selesai karena malu juga ini sendirian ke tempat perlengkapan bayi.
"Ada yang bisa dibantu kak?" tanya pelayan toko ke Yugyeom yang sibuk milih sepatu warna merah atau biru.
"Mbak anak bayi ukuran berapa ya?"
"Kalau masih bayi nggak bisa pakai itu kak"
Yugyeom auto naruh lagi sepatu yang kalau diinjek bisa keluar lampu. Bodoh.
"Oh gitu" ujar nya.
Pelayan tersebut akhirnya bantu Yugyeom untuk cari barang yang dibutuhkan. Berakhir dengan dia beli sepasang sepatu dan kupluk untuk bayi. Dibeliin warna merah katanya sebagai simbol keberanian dan nge gas seperti kelas ipa 1.
Beralih ke Mingyu yang baru masuk dan lihat-lihat mainan bayi. Tapi yang menyita perhatian adalah satu set bus tayo. Rasanya auto inget dosa suka prank panggil hey tayo kalau lagi gabut disekolah.
"Cari apa pak?"
Mingyu terkaget-kaget.
"P-pak?"