"Kalo yang pernah si Saerom sih gue percaya, cuma ini Wonwoo dan Mina anjir orang pacaran aja ke komunitas sosial yakali hamil duluan" ucap Rose.
Benar juga ya.
"Heh sembarangan" Saerom protes meskipun kadang kalau lagi sama Hyunbin memang sumber dari maksiat.
Permainan dilanjur. Giliran Eunha yang kena. Chaeyeon dan Eunwoo saling diam. Eunha sendiri malah milih truth lagi Chaeyeon jadi emosi apakah ini sengaja agar kelas mereka terkena konflik.
"Lo pernah baper gak sih ke anak kelas ini? Kalau pernah ceritain dong" tanya Rose berusaha mancing perkara. Memang definisi teman.
"Pernah" jawab Eunha enteng.
Semua langsung heboh. Chaeyeon juga pura-pura heboh sambil pegangin jari tangan Jaehyun padahal dalam hati mengumpat lancar tanpa suatu hambatan.
"Ya dia perhatian terus gue baper terus bertepuk sebelah tangan kali ya?"
"Mantap anjing ngaku lo pada para adam, siapa yang ngerasa pernah bikin Eunha baper" celetuk Miyeon yang sekarang sudah keluar sifat aslinya.
Jaehyun aja sampai nggak jadi naksir. Mundur despacito karena kebobrokan Miyeon setara dengan June. Jeka yang muali bisa baca situasi langsung berdehem keras. Berusaha menjadi pelaku padahal dia sendiri nggak tahu bagaimana masalah sebenarnya.
"Ekhm. Jadi maaf ya Eunha kalo lo pernah baper karena kita mantanan sebelumnya"
"Udahlah next, males banget kalo Jeka mulai ngomong" ucap Eunha. Semua tertawa bahagia.
Botol bekas saos kembali diputar. Kali ini giliran Chaeyeon. Dia mau milih dare tapi nanti takut suruh uji nyali di makam belakang perumahan juga nggak lucu jadi pilih truth. Anak-anak coba untuk berfikir rahasia apa yang perlu dikorek dari Chaeyeon tapi sebuah pertanyaan dari Eunwoo sudah cukup mewakilkan isi hati mereka.
"Lo pernah deket dalam artian pendekatan ke jenjang pacaran sama cowok gak selama kelas 11 ini? Jaehyun gak termasuk" ucap Eunwoo.
Anak-anak setuju dan ngakak tapi beda cerita untuk Eunwoo.
"Pernah, tapi nggak berakhir baik" jawab Chaeyeon.
Setelah Chaeyeon, korban selanjutnya adalah Eunwoo. Memang sepertinya masa lalu mereka harus diselesaikan saat ini juga. Sialnya, Eunwoo milih truth. Kali ini anak-anak lebih peduli tentang info pribadi masing-masing daripada dare.
"Lo pernah ngerasa oleng dari dahyun selama pacaran? Kalo pernah harus diberi penjelasan sejelas mungkin" ucap Rose.
Eunwoo menghela nafas terus berusaha untuk jujur dalam jawab pertanyaan barusan.
"Pernah. Gue laki-laki biasa yang masih punya sifat bangsat ya guys jadi jangan kira gue itu manusia kayak di film-film" ucap Eunwoo.
Rose masih sibuk memperhatikan.
"Gue malah berkali-kali mikir untuk balik ke seseorang yang pernah jadi alasan buat gue mengajukan diri sebagai ketua osis. Cuma balik lagi ke tanggung jawab. Karena udah berani ngajak Dahyun pacaran berarti gue juga harus jaga dia sebaik mungkin. Termasuk gak bikin dia sakit hati"
"Mantap bener ketos kita" komentar Winwin.
Diseberang sana, ada Chaeyeon yang semakin sebal karena usahanya selama ini untuk berpaling ke orang lain perlahan runtuh atas pengakuan Eunwoo. Memang dulu dia sempat bilang ke Eunwoo untuk daftar jadi osis dan kalau bisa nanti waktu kelas 11 dia jadi ketua osis. Bukan apa-apa, tapi Chaeyeon merasa keren kalau pacarnya bisa jadi panutan unutk beberapa anak.
Dan itu merupakan satu-satunya motivasi untuk Eunwoo. Senyum Chaeyeon sewaktu Eunwoo menyampaikan visi dan misi di lapangan. Atau senyum bahagia Chaeyeon sewaktu foto Eunwoo ada di majalah sekolah dengan status ketua osis adalah hal indah untuk mereka berdua. Tapi namanya kebahagian pasti nggak akan bertahan lama. Sekarang keputusan ada di tangan masing-masing. Mau kembali atau memulai lagi.
🎨
Permainan berakhir dengan Jeka yang harus telfon Mbak Ayu, alumni yang sampai sekarang kalau ketemu pasti berhasil buat laki-laki ini kayak cacing kepanasan. Nggak cuma itu, yang lebih parah adalah Saerom disuruh prank ngajak putus Hyunbin berakhir dia harus pulang duluan karena Hyunbin jemput saat itu juga. Saerom jelas panik, Hyunbin kalau menyangkut hubungan mereka selalu sensitif.
Dipercepat pada hari H dimana beberapa anak sibuk sana sini sambil praktek dialog sendiri. Jeka dan Mingyu sibuk sendiri karena daritadi nama mereka dipanggil terus untuk bantu sana sini. Kalau tau begini mending mereka ikut jadi pemain sekalipun cuma jadi warga desa. Padahal kalau ikut main pun tetap akan jadi sasaran empuk bagi anak-anak.
"Inget ya, tujuan kita adalah juara 2" ucap Jaehyun sebelum mereka persiapan untuk tampil.
Semua mengangguk paham. Selesai briefing pertama dan segala macam, mereka langsung menuju backstage untuk antri giliran. Chaeyeon berusaha tenang meskipun dalam hati deg-degan juga. Belum lagi satu sekolah nonton yang artinya Dahyun alias pacar Eunwoo juga nonton. Sebenarnya bukan masalah tapi kenapa dia merasa takut aja dan nggak tega kalau nanti sampai nggak sengaja lihat ke arah kursi penonton.
Sepuluh menit kemudian giliran kelas mereka. Yang paling semangat adalah penontn bayaran dengan kedok tim kreatif di kursi paling depan. Heboh sendiri sewaktu adegan Eunwoo cium kening Chaeyeon. Dibelakang, Dahyun cuma diam. Eunwoo nggak cerita apapun. Meskipun cuma acting tapi entah kenapa dia agak nggak enak hati. Mungkin akan beda perasaan kalau laki-laki itu cerita semua ke Dahyun tentang bagaimana perannya dalam drama.
Selesai tampil para tim hore juga ikut teriak bahagia. Nggak sia-sia mereka latihan di rumah Eunwoo sampai malam, Winwin panggil Joy untuk sewa kostum, Yugyeom bayarin anak-anak makan sampai Mina yang nyumbang roti dari bakery rumahnya. Terakhir, nggak sia-sia Eunwoo dan Chaeyeon flashback demi target juara dua mereka.
Karena bosan, para manusia ipa satu ini pilih untuk duduk di kursi penonton daripada kembali ke kelas. Jaehyun anteng duduk disebelah Eunwoo karena yang kosong ya cuma kursi itu. Memang ini sebuah kesengajaan agar siswi disekolah sesak nafas karena lagi, tujuan mereka adalah membuat Eunwoo dan Jaehyun selalu ada dalam satu frame.
"Itu Shuhua bukan?" tanya Jaehyun pelan ke Eunwoo yang sibuk bales chat di grub osis.
Eunwoo angkat kepala lalu lihat ke arah panggung. Benar juga. Dia baru inget kalau adiknya ikut ekskul theater jadi mau nggak mau pasti kena tunjuk meskipun bukan pemeran utama.
"Lah iya" jawab Eunwoo singkat lalu foto adiknya untuk dikirim ke grub keluarga.
Kemarin Shuhua sempat izin untuk kerumah teman beberapa kali. Eunwoo pikir karena kerja kelompok karena dulu waktu masih kelas 10 dia juga begitu. Sering sampai pulang malam karena tugas sudah selesai tapi anak-anak masih mau ngobrol. Belum lagi geoblokan Jeka yang sayang untuk dilewatkan semakin buat dia betah untuk kumpul bareng.
Shuhua dapat peran sebagai putri salju yang artinya harus pakai wig supaya rambutnya jadi pendek. Beberapa anak dapat peran sebagai kurcaci. Yang bikin kasihan adalah Lucas, dia badan gede gitu bukannya dapat peran raja atau pangeran malah kebagian kurcaci. Malah Renjun, si manusia dengan tinggi badan pas-pasan yang jadi pangeran.
"Cantik juga ya dia rambut pendek" celetuk Jaehyun pelan.
"WOEY PUTRI SALJU DITAKSIR JAEHYUN!" teriak Bambam tiba-tiba.
Jaehyun lupa, disebelah kanannya bukan lagi Mina melainkan ganti jadi si bakul nasi dari Thailand dengan mulut tanpa filter.