Pertemuan yang tak pernah diketahui banyak orang kecuali Tuhan sendiri.
Itu pun yang dirasakan Rose. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan seorang cowok, Jeon Jungkook.
Pertemuan mereka pun bisa dibilang tak begitu baik tapi dengan keyaki...
Tapi nihil tidak ada yang menyahut panggilannya dan anehnya para pembantunya juga tidak terlihat di kawasan rumahnya. Apa ada sesuatu ia lewatkan. Tapi ia tidak bisa terus memikirkan hal yang menurutnya tidak penting. Dengan cepat ia mandi dan bersiap lagi karena hari ini ia ada kelas.
Sesampainya disana, Ia langsung menyelusuri koridor kampusnya dan tak sedikit orang yang melihat kagum ke arahnya. Tiba-tiba, Ia merasa ada seseorang yang mengikuti disampingnya.
"Selamat pagi, Jungkook!" Sapa Rose dengan senyuman khasnya.
Jungkook enggan menjawab sapaan Rose dan terus saja melanjutkan perjalanannya menuju ke kelasnya bahkan meninggalkan Rose yang menghentikan langkahnya.
"Huft... Mungkin dia udah lupa kali ya sama masalah kemaren. Ya udahlah ya kan dia udah lupa ini. Kenapa gue harus repot-repot menarik perhatiannya? Ah, Tapi ini kan niatnya buat makan siang dia. Apa gue kasih aja? Tapi dia pasti mikir aneh-aneh. Ya udah sih kasih aja habis itu pergi. Mari kita selesaikan ini, Rosé!" Kata Rose memantapkan tujuannya.
Dengan langkah yang dibuat oleh sepatu adidas-nya, Rose memasuki kelas Jungkook dan langsung mendapat perhatian dari seisi kelas. Sejujurnya mereka memandang kagum atas kecantikan Rose.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rosé telah berhenti dihadapan Jungkook yang sedang fokus membaca ulang buku catatannya. Tanpa menunggu perhatian Jungkook, Rose langsung menaruh kotak makan dihadapannya dan bergegas pergi.
Ia langsung mempercepat langkahnya menjauh dari kelas Jungkook. Merasa cukup aman, Rose menghentikan langkahnya dan menghela nafasnya sejenak. Sejujurnya, Belum pernah ia merasa segugup ini saat berhadapan dengan seseorang.
Rosé mengedarkan pandangannya dan menatap kagum dengan kampus Jennie tersebut. Bagaimana tidak? Secara interior, Kampus ini didesain sederhana tapi tidak melupakan kesan mewah disetiap sisinya. Pandangan Rosé jatuh pada sebuah perpustakaan yang menurut dugaannya pasti menyediakan segala judul buku didalamnya.
Tanpa ragu, Rose langsung memasuki perpustakaan itu dan mengambil beberapa buku sebelum akhirnya ia duduk disalah satu meja tanpa memerdulikan keadaan sekitar.
##
Jungkook telah menyelesaikan semua kelasnya hari ini. Sejujurnya dirinya telah lelah tapi mengingat bahwa ia harus segera mengambil alih perusahaan ayahnya untuk kebahagiaan ibunya membuatnya melupakan rasa letihnya. Karena disurat perjanjian bahwa perusahaan akan jatuh ke tangan Jungkook apabila ia menyelesaikan S1-nya. Untuk itu, Jungkook bertekad untuk mendapatkan gelar S1 dengan cum laude.
Ia memandangi kotak makan dihadapannya ini. Jungkook sedaritadi menyadari bahwa Rose lah yang menaruh kotak makan tersebut di mejanya saat ia sibuk mengaji ulang bukunya tapi egonya enggan untuk terlihat menerima itu semua.
Sekarang dirinya bingung, Haruskah ia makan atau tidak kotak makan ini? Kalo pun ia makan, artinya ia harus berterima kasih pada Rosé bagaimana pun juga tapi kalo pun tidak ia makan, Akan membutuhkan waktu lama untuk menunggu makanan di kantin.
Dengan seluruh hatinya, Ia lebih menyelamatkan perutnya yang sedari tadi minta diisi. Ia pun menyelesaikan makan siangnya dan bergegas mencari Rose untuk mengucapkan terima kasih. Itu kan yang seharusnya ia lakukan sekarang.
Setelah selesai, Ia membereskan kotak makan tersebut dan bergegas pergi mencari keberadaan Rose. Mungkin saja Rose masih ada disekitaran kampusnya. Saat ia sibuk mencari keberadaan Rose, Ia justru menemui Jennie yang terlihat terburu-buru.
"Iya, Gue lagi buru-buru mau jemput nyokapnya Taehyung dan juga gue harus nganter Rose pulang. Tapi si Rose daritadi nomornya gak bisa dihubungin." Kata Jennie masih terus mencoba menghubungi Rose.
"Noona, Pergilah! Biar Jungkook yang antar Rose pulang." Kata Jungkook menawarkan pertolongannya.
Mendengar itu, jennie menghentikan aktivitasnya dan mengulas senyum.
"Terima kasih, Jungkook-ah! Nanti gue traktir. Oh, Iya pastiin Rose sampe rumah ya. Gue duluan." Pamit Jennie yang langsung pergi menuju mobilnya.
Jungkook menghela nafasnya. Kemana wanita itu batinnya. Ia pun mulai mencari ke sisi kampus.
Hampir 1 jam, Jungkook belum juga menemukan keberadaan Rose. Seketika ia teringat bahwa ia belum mencarinya di perpustakaan. Untuk itu, Ia mencari ke perpustakaan dan betul saja, Ia menemukan Rose yang sedang terlelap dengan buku digenggamannya.
Jungkook mendudukan dirinya di sebelah Rose dengan tujuan mengistirahatkan tubuhnya sehabis mengelilingi isi kampus. Jungkook memandang Rose yang masih terlelap dengan wajah yang membuatnya terlihat menggemaskan.
Tanpa sadar, Jungkook tersenyum dan ikut merebahkan kepalanya dihadapan Rose bahkan ikut memejamkan matanya.
##
Rose terbangun karena merasa waktu sudah hampir malam. Ia terkejut saat mengetahui seseorang ikut tidur dihadapannya dan itu adalah Jeon Jungkook. Seakan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati ketampanan wajah Jungkook. Rose kembali menaruh kepalanya dimeja dan terus mengamati wajah Jungkook tersebut. Bahkan ia mengulas senyum.
Tiba-tiba, Mata Jungkook terbuka dan Rose pun langsung menegakkan kepalanya. Ia mencoba bersikap tidak terjadi apa-apa. Dengan rasa panik, Ia langsung menyambar ponselnya dan menghubungi Jennie.
"Wah, Jennie eonnie kemana ya? Kok gak ngehubungi gue?" Kata Rose terus menghubungi Jennie.
Sejujurnya Rose sedang dilanda kepanikan atas kejadian tadi. Ia mencoba bersikap biasa tapi tidak bisa. Jungkook melihat kelagat Rose membuatnya tidak bisa menahan diri untuk tersenyum. Jungkook bangkit dari duduknya dan pergi dari perpus tersebut. Rose hanya melirik kepergian Jungkook dan kembali pura-pura sibuk dengan ponselnya saat Jungkook membalikkan badannya.
"Lo gak mau gue anter pulang? Ini udah malem lho." Kata Jungkook berhasil membuat Rose melihat ke arahnya.
"Trus Jennie eon—" Tanya Rose langsung terpotong kala Jungkook menarik tangan Rose untuk ikut dengannya.
"Jennie noona tadi ada urusan mendadak dan urgent. Dia minta tolong gue untuk anterin lo. Jadi, Mau tau pun gak, Lo harus gue anterin pulang dengan selamat. Kalo gak, Besok gue jadi lauk makan siangnya Jennie noona." Jelas Jungkook sambil membukakan pintu untuk Rose.
Tanpa butuh lama, Mereka melaju pergi meninggalkan kawasan kampus dan menuju rumah Rose. Tak ada percakapan diantara mereka, hanya suara radio yang mengisi keheningan mereka hingga ia sampai di rumah Rose.
"Terima kasih, Jungkook. Maaf ngerepotin. Kalo gitu, Gue duluan. Hati-hati ya dijalan!" Kata Rose sebelum keluar mobil tapi tangannya ditahan oleh Jungkook.
Rose kembali terduduk dan melihat ke arah Jungkook dalam posisi tangan Jungkook di pergelangannya.
Jungkook mengambil kotak makan yang tadi siang diberikan oleh Rose dan dikembalikan ke Rose.
"Hmm... Terima kasih makan siangnya dan juga makanannya enak. Selamat malam!" Kata Jungkook dengan suara lembut.
Rose menerima kotak makan kosong tersebut dan tersenyum. Ini pertama kali baginya melihat sisi lain dari Jungkook selain sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh seperti kemarin.
"Ne. Sama-sama. Kalo gitu, Selamat malam, Jeon Jungkook!" Kata Rose sekali lagi sebelum akhirnya ia keluar dari mobil Jungkook.