#9 Tell the truth

300 38 0
                                    

-Flashback On-

"Halmeoni, Chaeyoung mau berangkat kuliah dulu ya! Halmeoni, Kalo ada apa-apa, Langsung telpon Chaeyoung ya." Kata Rose yang langsung mendapat kecupan dari neneknya.

"Chaeyoung-ah, Belajar ya benar ya. Halmeoni pasti baik-baik aja. Kamu selalu bicara seperti sampe Halmeoni hafal tau dan juga dikampus kamu gak ada makanan? Lihatlah tubuhmu itu, Udah kayak lidi tau gak?" Ucap neneknya terdengar lucu bagi Rose.

Rose tertawa kecil melihat tingkah neneknya yang masih seperti anak kecil. Inilah salah satu alasan kenapa ia sangat menyayangi neneknya itu.

"Chaeyoung makan banyak kok. Cuman emang dasarnya susah gemuk ya begini deh. Hehehe... Kalo begitu Chaeyoung pamit ya, Halmeoni." Pamit Rose yang sudah masuk ke dalam mobil setelah memeluk neneknya itu.

Di Australia, Nenek Rose merupakan orang yang sangat dikenali di bidang bisnis dan dikenal dengan sikap tegas dan dermawannya itu. Nenek Rose juga menyayangi Rose sepenuh hati dan akan melakukan apapun demi cucunya itu bahagia.

##

Rose telah tiba dikampusnya. Dia lumayan terkenal karena kepintarannya dan jangan lupain cantiknya itu. Bahkan, Sudah banyak yang mencoba untuk mendekati Rose tapi sayang Rose merupakan orang yang tertutup dan hanya bisa bergaul dengan orang yang membuatnya nyaman.

"Roséanne Park!" Teriak seseorang yang mendatangi dirinya.

Senyumnya terlihat saat ia melihat siapa yang memanggilnya.

Senyumnya terlihat saat ia melihat siapa yang memanggilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jason." Sapa Rose.

Jason ikut tersenyum saat melihat senyuman Rose. Jujur senyumnya itu bagaikan virus baginya. Sebenarnya mereka berada difakultas yang berbeda tapi Jason lebih sering mengunjungi Rose. Sekarang mereka berjalan beriringan.

"Gue denger lo udah disuruh nyiapin tugas akhir?" Tanya Jason.

"Hmm... Iya. Ini gue mau ngumpulin. Professor minta gue kumpulin tugas akhir bulan Desember sih tapi lebih cepat lebih baik kan?. Emang lo beluman?" Jawab Rose yang sedang membuka lokernya dan mengambil buku yang lumayan tebal.

"Wah, Keren banget. Artinya lo bakalan dapet cum laude dong. Gue sih masih kurang beberapa sks lagi sih. Tenang nanti kita barengan lulusnya. Kan gue mau ngelamar lo. Hehe..." Kata Jason yang langsung dihadiahi pukulan dari Rose.

"Aww... Sakit tau. Lagian itu buku tebel banget." Ringis Jason.

Rose tertawa atas tingkah Jason. Tiba-tiba ia merasakan kepalanya sakit, Matanya mengabur tapi ia mencoba mengembalikan kesadarannya lagi. Samar-samar, Ia mendengar seseorang memanggilnya dengan khawatir. Pasti itu Jason yang sejak tadi mencoba memanggil Rose karena ia terlihat menahan sakit. Beberapa menit kemudian, Rasa sakit itu hilang dan Ia kembali mendengar Jason dengan jelas.

"ROSÉ! Are you ok? Muka lo pucet banget." Kata Jason dengan khawatir.

"No. I'm ok. Cuma pusing aja mungkin karena kemaren gue begadang makanya kecapekan." Jawab Rose dengan senyum agar Jason tidak lagi khawatir.

Limited TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang