Jae-yoon sudah siap dengan pakaian kerjanya membuat sang ibu sedikit terkejut.
"Jae yoon-ah, Tumben kamu sudah siap jam segini? Bukannya kamu shift sore?" Tanya ibunya sambil melihat dari bawah ke atas.
"Eomma, Jae yoon mau ketemu sama bidadari cantik. Takutnya dia belanjanya siang makanya Jae yoon dateng dari pagi." Kata Jae yoon.
Sang kakak langsung memukul kepala adiknya karena ucapannya.
"Aww... Hyung!" Kata Jae yoon sambil memegang kepalanya dan meringis kesakitan akibat pukulan adiknya.
"Aihh... Anak kecil ini. Kamu kira bidadari itu ada? Itu Cuma khayalanmu saja." Ledek sang kakak membuat Jae yoon mempautkan bibirnya.
Ibunya tertawa atas tingkah kedua putranya ini dan ia juga bersyukur karena memiliki kedua putra yang sangat ia sayangi.
"Hyung, Belum tau aja. Ini bener-bener cantik kayak bidadari. Awas aja kalo aku udah dapet fotonya, Hyung suka lagi sama dia. Noona itu bener-bener tipe ku." Kata Jae yoon dan langsung saja sang ibu dan kakaknya menatapnya.
"Noona?! Kamu udah bisa suka sama cewek? Dan itu seorang noona?" Tanya kakaknya dan Jae yoon mengangguk mantap.
Ibunya tersenyum mendengar salah satu putranya sudah tumbuh besar.
"Aigoo, Putra eomma sudah besar ternyata. Nanti kamu kenalin ya sama eomma. Tapi inget sekolahmu jangan sampe terlupakan." Kata ibunya mengusak rambut Jae yoon yang sedang tersenyum karena ucapan adiknya.
Jae yoon menatap kakaknya dengan tatapan sinis, sedangkan kakaknya menatapnya dengan tatapan tidak percaya.
"Eomma, Jae yoon pergi dulu ya biar bisa ketemu bidadari. Setidaknya cerita Jae yoon gak kayak kisah hyung yang menyedihkan." Ledek Jae yoon dan lari karena kakaknya langsung ingin menghajarnya.
"Bocah itu! Awas ya! Kalo pulang!" Teriak kakaknya.
Eommanya menghentikannya.
"Sudahlah, kook. Kamu juga harus sudah move on dari wanita itu. Dia sudah jelas-jelas ninggalin kamu." Kata eommanya sambil mengelus lengan Jungkook.
"5 hari lagi. Eomma mau kamu kenalin penggantinya atau gak eomma akan jodohin kamu. Ok, Jungkook?!" Ancam eommanya dan Jungkook mengangguk pasrah.
5 hari? Bahkan ia sekarang belum terpikir untuk mencari wanita lain. Ah, Ia sebenarnya sudah nyaman dengan hidupnya. Kehadiran Rose sudah melengkapi hidupnya yang terasa kosong.
Bukanlah lebih baik seperti ini? Persahabatan lebih baik diantara dia dan Jungkook dibandingkan status pacaran yang suatu saat akan putus dan berpisah. Jungkook akui bahwa ia tidak mau kehilangan sosok Rose, wanita itu telah membuatnya lupa akan lukanya dan sedikit demi sedikit memulihkan lukanya tersebut.
"Eomma, Jungkook pamit ya mau pergi ke kampus." Pamit Jungkook sambil memeluk eommanya.
Pikirannya masih berkecamuk. Siapa orang yang pantas ia perkenalkan kepada eommanya.
##
Rose berniat membeli beberapa snack diminimarket dekat rumahnya.
"Noona!" Panggil seseorang saat Rose memasuki minimarket tersebut.
Dilihatnya penjaga minimarket yang ia kenali, Langsung saja senyum tulus menyambut kehadiran Jae yoon.
"Jae yoon-ah, Ku kira kamu jaga sore. Ternyata udah disini. Kebetulan sekali." Kata Rose dan Jae yoon mengaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Noona, Mau beli apa?" Tanya Jae yoon mengikuti Rose.
"Hmm... Snack, Snack. Dirumah, Snack ku habis." Jawab Rose sambil mengambil beberapa snack.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limited Time
RomansaPertemuan yang tak pernah diketahui banyak orang kecuali Tuhan sendiri. Itu pun yang dirasakan Rose. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan seorang cowok, Jeon Jungkook. Pertemuan mereka pun bisa dibilang tak begitu baik tapi dengan keyaki...