Mereka masih diam paska pertemuan mendadak di ruang tamu. Rosé masih menyantap makanannya dan sesekali mencuri-curi pandang ke Jungkook, begitu sebaliknya. Sedangkan, Jae-yoon dan Yoora tidak menyadari hal itu.
"Eomma, Itu bidadari noona yang Jae yoon bilang kemaren. Cantik kan?" Kata Jae yoon dengan polosnya membuat seisi meja menatapnya.
Yoora sontak melihat Rose yang kebingungan dengan ucapan Jae yoon dan tersenyum sambil mengalihkan pandangannya ke Jae yoon.
"Eoh, Cantik. Ternyata ini toh yang kamu maksud." Jawab Yoora melihat kembali ke arah Rose yang memberikan tatapan tanya.
"Ini Jae yoon bilang kalo kamu itu bidadari dan eomma setuju kok. Hehe..." Lanjut Yoora membuat pipi Rose memerah.
Sedangkan Jungkook hanya melihat sinis ke arah adiknya yang tersenyum malu-malu.
"Yak, Jae yoon-ah, Masih kecil juga tau apa soal bidadari." Kata Jungkook membuat Jae yoon kembali menatapnya sinis dan mempautkan bibirnya karena kesal.
Jungkook melihat ke arah Rose yang sedang mencoba menghindari kontak mata olehnya. Tentu membuat Jungkook bingung dengan sikap Rose itu tapi dia berusaha untuk tidak menanyakannya sekarang karena kurang baik jika dibahas didepan meja makan.
##
"Eomma-nim, Biar Rose bantu beres-beres ya." Ucap Rose sambil membereskan meja makan.
'Eomma-nim? Ternyata sedeket itu Rose sama eomma.' Batin Jungkook.
"Eitss... Gak perlu. Ini ada yang bantuin eomma. Lebih baik kamu duduk aja di ruang tamu ya atau gak, Kalo kamu tetap kayak gini, Eomma marah sama kamu." Tolak Yoora bersamaan dengan ancaman yang membuat Rose pasrah.
Rose mendudukan dirinya di sofa ruang tamu dan mencoba memejamkan matanya karena seaslinya kepalanya terasa pusing tapi ia telah meminum obatnya sesuai waktunya saat ia izin ke toilet. Perlahan rasa sakitnya mereda bersamaan dengan seseorang yang ikut duduk disebelahnya.
Rose melirik ke sisi kirinya dan mendapati Jungkook yang fokus dengan ponselnya itu. Mata Rose terbuka dengan sempurna dan berusaha duduk tegak seperti normal. Canggung itulah yang Rose rasakan saat ini.
Bahkan, Ia mencoba untuk berdiri tapi sayang tangan Jungkook lebih dulu meraihnya.
"Lo kemana aja? Pesan gue gak dibales juga." Tanya Jungkook sambil menarik Rose kembali duduk tapi matanya masih fokus pada ponselnya.
"Um... Gu-gue ada urusan. Jadinya gue harus sama urusan gue dulu kemarin. Sorry kalo gue gak bales pesan lo." Jawab Rose yang menundukkan kepalanya karena gak enak sama Jungkook.
Jungkook tersenyum lega setidaknya sekarang Rose ada disisinya. Jungkook menyimpan ponselnya dan beralih duduk berhadapan dengan Rose tak lupa menarik kedua bahu Rose sehingga posisinya mereka berhadapan.
"Rose, Jangan hilang lagi ya, please! Gue Cuma belum siap." Kata Jungkook sambil memegang tangan Rose sehingga mata Rose menatap matanya.
Detak jantungnya kembali tak karuan. Tatapan itu, Tangan ini, Suara itu membuatnya lupa akan masalahnya seperti Jungkook merupakan obat terbaik untuknya. Seakan ia ingin mengingat semua tentang Jungkook didalam memorinya.
"Rose, Are you ok?" Tanya Jungkook tanpa sadar karena ia sibuk dengan pikirannya itu.
"Eoh, Ne." Jawab Rose sambil tersenyum.
Jungkook ikut tersenyum dan ia berdiri menarik Rose membuat yang ditarik kaget.
"Eomma, Rose sama Jungkook pamit pergi ya." Teriak Jungkook tapi ia langsung mengajak Rose ke garasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limited Time
RomancePertemuan yang tak pernah diketahui banyak orang kecuali Tuhan sendiri. Itu pun yang dirasakan Rose. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu dengan seorang cowok, Jeon Jungkook. Pertemuan mereka pun bisa dibilang tak begitu baik tapi dengan keyaki...