#8 ; Breakfast Deal

7.7K 1.1K 188
                                    

Sesampainya di kamar, hal pertama yang mereka perhatikan adalah interior

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di kamar, hal pertama yang mereka perhatikan adalah interior. Sepertinya, paket tur bentuk tim ini adalah untuk pasangan bulan madu..

"Beresin bunga mawarnya gih, Ra. Gue pen boker," kata Kun dan langsung masuk ke kamar mandi.

Sedangkan Kyra hanya mengusap-usap kepalanya, "bisa-bisanya gue ga baca ketentuan paket tur-nya. Anjir,"

"Untung tu abang satu gak baper-baper amat, mana santai banget lagi ngomong bokernya." Gerutu Kyra.

Kemudian melakukan apa yang Kun suruh, merapikan bunga mawar yang ditata rapi di kasur membentuk hati. Juga handuk yang dibentuk mirip angsa itu.

.

.

.

"Siap, Ketua Choi. Kyra baik-baik saja, ia sedang di kamarnya sekarang," kata Kun pada Siwon di telefonnya.

Kyra yang mendengarnya hanya menyimak, sambil mencari-cari pakaian yang akan ia pakai selama di New York.

"Akan saya kabari lebih lanjut, ketua."

klik.

"Kenapa lo yang di telfon, bukan gue?" Tanya Kyra.

Kun menoleh, "lagian lo pake acara balap liar kemaren-kemaren, yaudah, antisipasi aja Ketua Choi nanya ke gue. Takut lo bohong yakan," jawabnya.

"Ini di negara orang??"

"Ya, mencegah selagi bisa, yakan?" Kata Kun, Kyra mencibir.

Kemudian mereka sibuk dengan urusannya masing-masing. Lalu pintu kamar mereka terketuk, mengalihkan perhatian mereka dari kesibukan masing-masing.

Hingga Kun memutuskan untuk membukakannya, setelah mengintip di lubang pintu.

"Oh bener disini," cengir Yuta.

"Kenapa, bang?" Tanya Kun.

"Gapapa, tadi gue nanya Mark, kalian udah masuk kamar apa belom. Ternyata udah," jelas Yuta sambil melihat ke dalam ruangan.

Kemudian melihat ke arah Taeil, "kamarnya cuma satu ye, bang?" Tanya Yuta pada Taeil.

"Iya, slot penuh, bulan liburan soalnya. Kaget kan lo, hotel kek begini slot kamar bisa penuh," jelas Taeil.

"Gapapa, kan?" Tanya Taeil, ke Kun dengan satu alis menaik.

Kun mengangguk cepat, baru ia hendak menyahut, Yuta memotong ucapannya.

"Yang sekamar ama Kyra 'kan Kun, bukan gue." Gelak Yuta.

"Untung Ketua Choi gasalah pilih asisten," celetuk Taeil, Yuta tersenyum kecil dan memeluk Taeil gemas.

Kemudian Kyra muncul di depan pintu, "eh Kak Yuta, Kak Taeil,"

"Hai, sayang. Eh, harusnya kan lo yang manggil gue sayang," goda Yuta dengan senyum yang tidak memudar-mudar.

[2]✔️Whom The Mafia? '°|| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang