#20 ; Rival

6.3K 979 214
                                    

Jaemin menyipitkan matanya, sedangkan pria itu langsung membuka kunci pintu mobil secara manual dengan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin menyipitkan matanya, sedangkan pria itu langsung membuka kunci pintu mobil secara manual dengan tangannya. Karena jendela mobil yang baru setengah Jaemin turunkan. Lalu ia masuk ke dalam mobil Jaemin.

Sedikit kaget, apalagi pria itu langsung menaikkan jendela mobilnya.

"I beg to you, please move the car and i'll explain anything!" Serunya dengan ekspresi wajah panik.

Jaemin menggeleng, "explain to me first." Katanya.

"We're running out of time!" Serunya sambil sesekali melihat ke arah belakang.

"We still have a lot of time, explain to me now. How can i trust a stranger like you?" Kata Jaemin, merealistis dan tidak mudah terpengaruhi.

Pria itu sangat panik hingga akhirnya mengeluarkan senjata di balik mantel biru navy miliknyaㅡ

dor!

ㅡdan menembak ke arah kaca spion tengah, "WE HAVE TO MOVE!"

"OKAY! OKAY WE'RE MOVE!" Seru Jaemin dengan gugup karena pria di belakangnya ini membawa senjata. Mobil langsung melaju dengan cepat dan meninggalkan gang gelap tersebut.

Mobil itu berjalan ke arah yang berbeda dengan Jeno yang berlari. Akhirnya Jeno sampai di gang dimana Jaemin seharusnya memakirkan mobilnya, tapi mobil itu tak disana. Pria itu terlihat bingung, dan melihat ke sekitar.

"Lah, ini Jaemin pindah parkir apa gimana? Anjir, kabarin gue dulu kek gitu." Gerutu Jeno dan mengeluarkan ponselnya.

Mencari nomor Jaemin dalam ponselnya, setelah menemukannya, ia pun menelfon pria bermarga Na itu.

tuuut.

tuut.

tuuㅡ

"Halo?"

"Halo. Anjir lo dimana? Kenapa mobil lo gaada??"

"Jen, gue minta lo menjauh sesegera mungkin darisana. Plis!"

"Apaansih, kenapa? Gue mau kemana coba??"

"Lari ke blok manapun asal menjauh dari blok itu!"

"Kenapa si, Na? Kenapa? Gue mana tau London??"

"Plis Jeno, plisㅡhalo!? JENO? GUE MOHON LO PERGI DARISANA, SEKARANG."

"Eum... maaf? Suara lo ga kayak Jaemin? Jaemin mana?"

"Goblok Jeno, banyak nanya! Turutin kata Renjun!"

!?

Renjun?!

"R-Renjun?" Jeno mematung di posisinya. Mendengar suara sahabatnya dari seberang sana sungguh tidak disangka. Padahal sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Apalagi kondisinya sekarang sangat tidak meyakinkan, membuat Jeno terpaksa berfikir di tempat.

[2]✔️Whom The Mafia? '°|| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang