#26 ; Find Out

5.9K 938 154
                                    

daripada kata maaf, aku tau kalian sudah muak membaca kata tersebut :")

jadi, aku katakan, TERIMAKASIH, MAKASIH, KAMSHAMNIDA, GOMAWO, ARIGATOU, ARIGATOU GOZAIMASU, XIEXIE, THANK YOU.

makasih, yang sebesar-besarnya. kalian tau? kalian itu berarti buat aing. komentar kalian terutama..

..jangan bosen komentar ya? hehe☺️💚

Tampak Taeyong dan Ten turun dari sebuah mobil berwarna silver, kemudian membuka bagasi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampak Taeyong dan Ten turun dari sebuah mobil berwarna silver, kemudian membuka bagasi mereka. Guna mengambil perlengkapan yang akan mereka bawa untuk menemui kawan-kawannya itu.

"Kita naik bussiness class apa lo punya jet pribadi?" Tanya Ten.

Taeyong menggeleng, "jet gue belom siap lepas landas. Jadi gue belom diijinin buat make," sahut Taeyong.

"Lagi pembetulan?"

Kali ini Taeyong mengangguk. "Iya, milik mantan ketua gangster-gangster gitulah. Tapi katanya orangnya uda meninggal,"

"Lah? Kok lu mau nerima jet-nya? Kaga ngeri gitu lo?"

"Ya kagaklah. Lu kali yang dengernya ngeri," kata Taeyong dan melirik ke arah Ten. Pria itu menggeleng kuat tapi Taeyong masih tertawa mengejek.

•••

Di sebuah rumah mewah, tampak banyak orang yang sedang berlalu lalang. Seperti ada sebuah acara yang harus dipersiapkan sesegera mungkin di rumah tersebut. Dapat dilihat dari seorang gadis yang memegang papan jadwal, dan sebuah mic kecil di dekat bibirnya.

Juga seorang laki-laki yang membawa sekaleng minuman, berdiri di samping gadis itu. Kita bisa ketahui jika laki-laki itu adalah Chenle.

"Ngapain sih?" Tanya Chenle.

"You think with your mind aja deh coba," sahut gadis tersebut.

Chenle berdecih, "jutek amat lo." Balas Chenle dan memilih duduk di sebuah sofa.

Matanya pun tertuju pada tumpukan kertas di meja di hadapannya. Rasa penasaran menyelubunginya, ia mengambil beberapa tumpukan kertas itu dan membacanya.

Ternyata kertas-kertas itu adalah daftar nama tamu yang diundang ke acara ulang tahun adiknya, Ningning. Chenle tak begitu mengenal semuanya, kecuali...

"...Lee Jeno? Na Jaemin?"

Chenle langsung menoleh ke arah adiknya yang sedang berbicara lewat mikrophone kecil itu. "Ning, oi, gue mau nanya coba."

Ningning menoleh, kemudian menghampiri Chenle. "Apa?"

"Ini... ini Lee Jeno sama Na Jaemin, lo kenal?" Tanya Chenle.

[2]✔️Whom The Mafia? '°|| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang