#29 ; Worried

5.5K 865 171
                                    

akhir taun bentar lagi, mungkin author bakal ngetik cerita ini sekalian sampe namatin, hehe.

makasi suda mampir dan menyukai book ini❕💚

makasi suda mampir dan menyukai book ini❕💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ting

Pintu lift terbuka, menampilkan Kyra serta Lucas, Ten dan Taeyong. Mereka sudah tiba dari bandara, dan langsung datang ke apartemen tanpa mampir kemana-mana. Lucas menekan bel apart tersebut, dan disaat bersamaan, ponselnya bergetar.

Pria itu pun mengambil ponselnya.

cklek.

"Oh wow, bro! Kun! Udah lama gak ketemu," sapa Ten sambil merangkul teman sebayanya itu.

Kemudian mereka masuk ke dalam apartemen itu, sementara Lucas sibuk memerhatikan ponselnya. Matanya membulat kaget saat mendapati 37 telefon tak terjawab dari kekasihnya.

Ia juga menemukan pesan yang dikirim olehnya, ternyata pacarnya yang sudah pulang dari perkuliahannya itu mengabarinya semalam. Mengapa Lucas tidak mendapat pesan itu?

"Apa gue telpon balikㅡ"

"Pacar akuu?"

Lucas menoleh setelah tersentak kaget oleh suara Mark di sampingnya. Melihat wajah Lucas yang terkejut, cengiran Mark semakin menjadi.

Menjadi iseng.

"Oh wOw, lo punya pacar?" Tanya Mark takjub.

Lalu tertawa garing sambil melihat ke ruang tengah, "gaes! Ternyata Lucas udah punya pacar! Tagihin pajak bre!"

Bukannya menenangkan, Lucas malah merasakan hal tidak enak. Bukan, bukan karena ia terciduk memiliki pacar, atau ia sedang dipalak oleh para direktur. Entahlah, perasaannya mengatakan ada yang tak beres.

•••

Xiaojun, Hendery, dan Yangyang tengah sibuk mempersiapkan tempat untuk menawan kesepuluh pria tersebut. Begitu bagiannya selesai, Xiaojun pergi keluar dari tempat untuk sekedar mencari cemilan di kamarnya nanti.

Setibanya di dapur, ia malah bertemu Jeslyn yang sedang mencicipi kue yang tampaknya baru keluar oven. Tertarik, Xiaojun berdiri di sebelahnya.

"Lo yang bikin?" Tanyanya.

"Iya, gosong sih tapi. Hehe," kekeh Jeslyn namun menyuap satu suapan besar ke mulutnya.

Xiaojun menatapnya selidik, "ini gosong atau ini kue coklat?"

Bukannya menjawab, Jeslyn malah cekikikan sambil menutup mulut. Lalu menelan kue di mulutnya, setelahnya menghela nafas sambil menatap Xiaojun.

"Emang baunya ada gosong-gosongnya gitu?"

"Kuenya sih enggak, lo kayanya."

[2]✔️Whom The Mafia? '°|| NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang