Wellcome back my story!!!
Happy reading dan jangan lupa tambahkan cerita ini ke dalam reading list kalian :)-----
Kadar kepekaan dia tuh 0% bray. Buat dia terpikat sama lo aja susah apalagi memikat hatinya. Kuncinya satu, tirakat banyakin bray.
----
"SIAPA YANG SALAH?! CEPAT TURUN!" teriak Kak Nando. Suara tegasnya membangunkan burung-burung di atas pepohonan lapangan SMA Wijaya.
"Ini nggak ada yang mau ngaku?" tanya perempuan yang berada di samping Nando.
Dibalik bahasa halus pasti ada suatu jebakan itulah ciri khas dari ekskul paskibraka SMA Wijaya ini lebih baik senior berkata keras dan tegas.
"Oke kalo tidak ada yang mau mengaku--" ucapan Kak Nando sengaja diberhentikan.
"KALIAN SEMUA TURUN!!!" sontak anggota paskibra calon angkatan XII tengkurap bersiap untuk push up.
Mereka semua telah mengatur posisi agar tidak menginjak tangan temannya yang berada di belakangnya saat mereka berdiri selesai push up nanti.
"Satu dua satu dua. SATU!" seru Kak Nando.
'Satu'
"DUA!"
'Dua'
"TIGA!"
'Tiga'
"Tahan setengah!" lagi dan lagi Kak Nando berhasil membuat Alena dongkol setengah mati. Siku yang menjadi tumpuan tubuhnya ditambah dengan permukaan lapangan yang sangat kasar. Jangan lupakan bila terdapat batu-batu kecil yang melekat di telapak tangannya. Pasti nyeri dan sakit.
"Berdiri," ucap Kak Fei tiba-tiba. Namun, tidak ada satu pun junior yang mengikuti perintah Kak Fei.
Merasa diacuhkan oleh juniornya Kak Fei kembali berteriak, "BERDIRI DEK BERDIRI DENGAR SUARA SAYA TIDAK!"
"SIAP DENGAR KAK," jawab Alena dan teman-temannya serempak.
"Kalo dengar kenapa tidak berdiri?"
Alena dengan cepat berdiri dari posisinya,"SIAP KAK BELUM DIAMBIL ALIH," ucapnya lantang.
'Lumayan bisa gerakin siku gue,' batin Alena senang.
Kemudian Alena kembali ke posisi awalnya yaitu push up dengan siku menjadi tumpuannya.
"Nah gitu dong! Kalian harus fokus jika latihan berlangsung. Senior juga nggak bakalan marah-marah kalo kalian fokus buat latihan. Oke kalian boleh berdiri dan bersiap untuk mengakhiri latihan pada sore ini."
"Siap iya kak!" seru calon anggota paskibraka angkatan XII.
☆☆☆
Alena melangkahkan kakinya menuju gerbang SMA Wijaya. Hari ini ia tidak membawa kendaraan pribadi dan berniat memesan ojek online untuk mengantarkannya pulang ke rumah. Alena berjalan melewati kelas-kelas dengan pintu yang sudah tertutup rapat. 'Merinding', itulah kata yang melintas dibenak Alena. Sehingga ia berjalan sambil menundukkan kepalanya serta mempercepat langkahnya. Sampai Alena tak sadar ada seseorang yang duduk di bangku depan kelas XII MIPA 2. Alena dikejutkan dengan kaki seseorang tersebut ketika ia menunduk menatap benda persegi yang tersusun rapi berwarna putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creatha [ON GOING]
Teen Fiction'Ia penyuka kesendirian, namun sebenarnya sangat humble bagi yang menyapa duluan. Ia pendiam, tetapi banyak teman.' Seorang gadis cantik yang sedang membutuhkan bantuan dari seseorang untuk mengubah takdir cintanya. Seseorang yang mampu menghidupkan...