[8] Amhrasach

135 56 145
                                    

Welcome back my story!!!

Happy reading! Tambahkan juga cerita ini ke dalam reading list kalian :)

----

Efek global warming terhadap mencairnya kutub es dapat memengaruhi sifat manusia ya? Yang awalnya beku dingin sekarang mencair hangat.

"Kak Nevan?" tangan Alena mengambil minuman yang diberi oleh Nevan. Ya, Nevan lah pelakunya.

Tanpa disuruh duduk pun Nevan sudah lebih dahulu duduk di samping Alena.

"Thanks ya. Tau aja gue lagi haus," ucap Alena sambil membuka tutup botol minuman.

"Yoi." Kemudian Alena meneguk minumannya hingga sisa setengah bagian.

Mereka berdua duduk dalam diam. Sehingga keheningan pun tercipta diantara mereka.

"Ekhem... Ngomong-ngomong gue nggak tau nama lo. Waktu di taman kemarin kan gue yang ngenalin diri gue. Nah lo kan belum. Nggak ada niatan kasih tau nama lo gitu?" kata Nevan memecah keheningan.

Alena menyengir, "Oh iya. Lupa gue, nama gue Alena. Lo bisa panggil gue Al."

"Nah gitu dong kan enak kalo gue tau nama lo. Berasa lebih akrab," Nevan memandangi wajah Alena dari samping dengan peluh keringat yang membanjiri pelipis Alena.

'Cantik.' batin Nevan.

Tiba-tiba datang seorang gadis dengan nafas terengah-engah menghancurkan suasana Nevan dengan Alena.

"Eh Al. Lo kok udah minum duluan sih!" ucap Leka sambil mengusap lehernya. Pertanda ia haus.

"Haus ini Al. Peka dikit ngapa! Sisanya buat gue ya." tangan Leka merampas minuman Alena dengan cepat lalu membuang botolnya ke sembarang tempat setelah ia menghabiskannya tanpa melihat Nevan yang ada di sebelah Alena.

Nevan dan Alena hanya menatap Leka dengan tatapan sulit diartikan. Mereka berdua heran dengan tingkah Leka.

"Heh Ka, minum sambil duduk. Bukan sambil berdiri. Apa perlu gue ajarin tata cara minum yang baik dan sopan?" Alena merasa sedikit malu karena perilaku Leka. Alena malu terhadap Nevan, lagipula minuman itu pemberian dari Nevan untuknya. Eh malah asal serobot aja oleh si Leka.

"Apaan sih Al! Eh ada Kak Nevan." Leka yang semula ingin marah pun tak jadi karena ia baru menyadari kehadiran Nevan. Nevan yang merasa dirinya disebut pun hanya mengulas senyum tipis. Senyum yang membuat siapa saja akan terpesona.

'Parah loh. Kak Nevan senyum ke gue. Demi cupang yang suka renang! Omegat omegat!!!' batin Leka heboh.

"Gue balik ke kelas," bisik Nevan yang hanya mampu didengar oleh Alena. Kemudian Nevan berdiri lalu meninggalkan Alena dan Leka. Alena memaklumi sikap Nevan seperti tadi.

Sesuai berita yang beredar di SMA Wijaya jikalau Nevan adalah seseorang yang cuek dan jarang berbicara kepada orang lain. Namun, entah mengapa bila Nevan bersama Alena sikapnya menghangat. Alena sendiri pun tidak terlalu ambil pusing alias bodo amat.

☆☆☆

Alena mengajak Leka pergi ke kantin setelah ditinggalkan oleh Nevan di lapangan. Karena tepat bel istirahat berbunyi. Sebelum ke kantin Alena dan Leka mampir ke kelas mereka untuk menjemput Caca dan Gilsha. Kini mereka berempat sudah berada di kantin SMA Wijaya.

"Alena, lo cari tempat duduk yang muat buat nampung kita-kita. Gue sama Gilsha yang pesan makanan dan minuman," suruh Caca. Kemudian bola mata Caca menatap Leka dengan senyum yang sulit diartikan, "Lo bayarin kita ya Ka," imbuh Caca.

Creatha [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang