Hello temen-temen onlinenya aku🖤
Maaf ya lama nggak update:(
Buat kalian yang baca jangan tanya kenapa ya 'kok masih sekolah?' Karena ini anggep aja Indonesia lagi nggak ada covid-19 yaa. Semoga bumi lekas membaik ya temen-temen---
"Cukup kata 'maaf' dengan tulus."
---"Pulang bareng yuk?" ajaknya tiba-tiba.
Gadis di sebelahnya pun menoleh menatapnya datar. "Ogah!" penolakan pertama.
Dia pun tak gentar melanjutkan aksi membujuk Alena. "Lo kenapa sih? Marah-matah mulu kan gue udah minta maaf. Masih juga nggak dimaafin. Gini deh sekarang mau lo apa?"
"Putus," kata Alena lirih.
Namun, masih terdengar di telinga Nevan. Mendadak Nevan diam seribu bahasa.
Nevan turun dari motornya berjalan menghampiri Alena lalu menarik pergelangan tangan Alena pelan agar mau mengikuti dirinya. Mereka telah sampai di bangunan kosong samping sekolah mereka.
Bangunan kokoh itu nampak angker padahal ini siang hari begini.
Membuat Alena ngeri sendiri membanyangkan yang tidak-tidak. Ia menggelengkan kepalanya berulang kali sambil memejamkan mata. Ia percaya bahwa yang menarik tangannya ini adalah Nevan bukan makhluk halus.
Merasa tidak ada perlawan dari Alena, kini Nevan menghentikan langkahnya.
Deg
'Gila! Nih si Nevan masih disini kagak ya? Kok tangan gue berasa bebas nggak dipegang seseorang gitu. Jangan-jangan-' batin Alena ketakutan.
"Akhhh!" refleks Alena membuka matanya. Ia melotot lebar melihat Nevan kini berdiri tepat di depan wajahnya.
"Lo kenapa teriak-teriak gitu?"
"Lo pikir?" pertanyaan dijawab oleh pertanyaan. Fine!
Nevan meletakkan kedua telapak tangannya di pundak kanan dan kiri Alena. "Alena sayang. Lo mau apa sih biar lo maafin gue?" tanya Nevan tulus.
Duhh jantung Alena berdetak cepat setelah Nevan menyebut kata 'sayang'.
"Beliin gue es krim." Jin apa yang merasuki Alena. Dengan lancar ia mengucapkan kalimat itu. Gini nih kalo berhadapan sama cogan. Denger kalimat manisnya aja udah luluh lantah.
"Viennetta." Lanjutnya lagi.
"Lo nggak lagi nipu gue kan Al?" selidik Nevan.
"Enggak. Gue seriusan. Pengen banget gue makan es krim itu Van." Nada Alena memelas agar Nevan mau menemaninya membeli es krim limited edition.
"Setelah gue beliin es krim apa tuh?Vii--"
"Vienneta!" Potong Alena cepat.
"Biasa aja kali bre. Ngegas amat lo," Nevan menoyor kepala Alena pelan. Memang sih kebiasaan Alena yang suka ngegas duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Creatha [ON GOING]
Novela Juvenil'Ia penyuka kesendirian, namun sebenarnya sangat humble bagi yang menyapa duluan. Ia pendiam, tetapi banyak teman.' Seorang gadis cantik yang sedang membutuhkan bantuan dari seseorang untuk mengubah takdir cintanya. Seseorang yang mampu menghidupkan...