Minggu, 23 Juni 2019. Janur kuning sudah menghiasi jalan.
Cut resmi menjadi istri dari pemuda Bugis itu. Hatinya senang. Hati mereka berdua senang. Hati semuanya senang atas pernikahan anak-anak mereka. Tapi ada satu yang membuat kebahagiaan Cut belum sempurna. Baso menghilang setelah Ramadhan berakhir. Ia seakan lenyap dibawa bulan suci penuh ampunan itu. Dan di pesta pernikahannya ini, Cut berharap Baso akan ikut menampakkan diri dalam album pernikahannya.
Kemana Baso pergi? Tidak ada yang tahu. Ia meninggalkan semuanya. Anak-anak di panti dan Ibu Khairah hanya menaruh tabah dalam dada. Semoga Baso baik-baik saja, dimanapun ia berada.
Masih di atas pelaminan, Cut merayakan kebahagiaannya itu tanpa Baso. Sampai pada salah seorang tamu undangan naik ke panggung pelaminan, bersama dengan undangan-undangan yang lainnya. Berfoto dengan Cut dan suaminya. Lelaki tinggi dengan wajah kotak yang mengingatkannya pada sosok ayah tercinta, kini berdiri di depannya. Rangga Shidiq. Abangnya.
“Uda?” Mata Cut membelalak, setengah senang, setengah heran.
Lelaki itu menatapnya dengan tatapan datar dan tajam. Seberkas kebencian menguar dari tatapannya itu. Ia marah, kesal, benci, dan rindu pada sosok Cut yang kini sudah mengikuti jejak adik mereka, Darwis. Menikah.
“Cut.” Lirih suara berat itu. “Ibu sudah meninggal…….
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Child Anymore (End)
RomanceJika kita masih dianggap anak kecil oleh dewasa-dewasa disana, biarlah disini kita yang merasa lebih dewasa dari mereka.