Bagian 17

2K 124 56
                                    

Sepulang dari Jakarta, Deana besoknya langsung pergi ke salah satu Mall yang ada di dekatnya. Ya, dia berencana membeli beberapa perlengkapan bayinya yang belum terbeli. Hillal yang sudah kembali lagi ke Jakarta membuat Deana sangat kesepian, ya, lelaki itu kembali dan belum pulang karena calon kakak iparnya sedang melahirkan.

Mungkin besok atau lusa dia akan kembali, tapi selagi Hillal belum datang Deana punya rencana untuk menghabiskan waktu dengan kekasihnya itu sambil menikmati beberapa makanan atau minuman mungkin, itulah beberapa hal yang membuatnya memutuskan untuk belaja bulanan padahal perutnya kini sudah semakin membesar dan mendekati bulan lahiran.

"Dea?" panggil seseorang saat dirinya sedang asik makan di café.

Deana menoleh dan mendapati Laura berdiri dengan pandangan aneh kepadanya. Deana menghela nafas, dia belum siap bertemu dengan temannya itu.

"H-hai, Lau," sapanya.

Laura mendekat dan duduk di kursi depannya.

"Kamu apa kabar? Aku kangen kamu pakek banget!!" Laura tersenyum senang.

"Aku baik, aku juga kangen kamu. Kamu...?" Deana menggantungkan omongannya saat melihat ternyata Laura sedang menggendong seorang bayi.

"Ah, kenalin ini baby Ian. Nama lengkapnya Ziyan." Bayi lelaki itu menatap Deana dengan senyum manisnya, senyum yang bahkan belum ditumbuhi gigi satupun.

"Lucu banget!! Dia anak kamu?"

Laura mendengus. "kenapa semua orang mengira gitu dah! Bukan, dia anak bos aku."

"Bos?"

"Iya, aku juga gak tau kenapa anak ini lengket banget sama aku. Tiba-tiba aja dia peluk aku terus deket sama aku padahal sebelumnya kenal aja kaga."

"Bukan itu yang aku tanya. Kamu kerja? Kita bahkan baru lulus SMA."

Laura tersenyum kecut.

"Gue ge heran. tiba-tiba aja anak ini minta digendong sama gue, abis itu dengan santai bapaknya yang datar itu bilang 'kamu bakal jadi baby sisternya, gak pakek nolak'. Gila aja gue yang lagi loading mau gak mau ngangguk, tatapannya itu Tajam amat!!"

Deana terkekeh. "Awas kaya di wattpad yang kamu sering baca. Bosmu jodohmu!"

Laura mendengus. "Lo aja gue enggak!"

"Eisstt, aku ini udah punya A'a Hillal ya!"

Laura menganga.

"Lo... lo balikan sama Hillal?"

Deana mengangguk.

"Iya dong!"

Laura terdiam sebentar.

"Lo yakin kan gak mempermainkan dia lagi? Gue gak mau ya sampe sepupu..."

"Tunggu-tunggu, deh! Lo sama A'a Sepupuan?" Deana memotong pembicaraan Laura.

"I-iya. Lo gak tau?" tanya Laura.

Seketika Deana mengingat pembicaraannya dengan Hillal waktu itu.

Flashback on.

"Jangan mencoba bilang bahwa aku selingkuh darimu, kau juga sama. Kita sama-sama selingkuh!"

Hillal mengeryit heran.

"Aku selingkuh? Dengan siapa?"

"Laura!" jawabnya.

Hillal tersenyum tipis, "Banyak hal yang belum kau tau tentangku, ya. Pantas, ternyata aku yang terlalu serius denganmu tidak sebaliknya."

"Maksudmu?"

Alien Ganteng !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang