Bagian 23

1.7K 83 4
                                    

Beberapa bulan kemudian...

Dea tersenyum saat melihat betapa cepat perkembangan Della, gadis kecil itu sedikit demi sedikit melancarkan jalannya. Belum lagi celotehan yang sering dia keluarkan, entah itu bernada senang, sedih, kesal dan bahasa bayi lainnya. Dea geli sendiri saat mendengarnya.

"Woy!" seseorang mengagetkannya.

Dea menatap orang itu kesal.

"Gak kaget ya?" tanyanya.

"Gak! Ngapain lu datang kerumah gua, tanpa salam dan permisi lagi," sinis Dea.

Laura terkekeh. Dia menurunkan anak yang ada digendongannya. Anak lelaki berusia 2 tahun itu dengan tatapan polosnya berjalan mendekati Della. Della masih asik dengan mainannya.

"Main, bosen dirumah mulu."

"Iya tau yang penganten baru beda. Dirumah mulu kerjaannya."

Keduanya tertawa.

"De, jalan-jalan yuk," ajak Laura.

"Kemana?"

"Biasa, mall. Ajak Della juga."

Dea terdiam. "Okey, tapi gue izin dulu sama suami."

"Yang punya suami mah beda, izin izinan dulu nih."

"Dih kayak yang sendirinya kaga aja."

Laura tertawa.

Saat keduanya sedang bergurau, tanpa sadar Ziyan sudah berada di dekat Della. Anak lelaki itu memajukan wajahnya dan menciumi Della. Della diam, dengan wajah polos dia menatap Ziyan. Ziyan duduk di depan Della dan memeluk tubuh bayi itu.

Entahlah apa yang kedua bayi belum bisa mengerti apapun itu lakukan, yang jelas mereka seperti sudah dekat sekali. Ziyan bahkan kembali meciumi Della hingga membuat bayi perempuan itu kesal dan memukulnya dengan mainan.

"Mamama....!" Teriak Della membuat Laura dan Deana menoleh padanya.

"Aduh, kalian kenapa??" tanya Laura mendekat begitu juga dengan Deana yang ikut mendekat.

Ziyan tidak mau melepaskan, sedangkan Della sudah memberontak minta di lepaskan.

"Huaaaaaa... Mamama!" tangis Della pecah.

Deana dan Laura tertawa geli. Kedua bayi ini seperti sudah mengerti dan dewasa saja.

Merasa kasihan, Ziyan menghentikan ciumannya dan memeluk Della. Membuat bayi itu terdiam tenang. Tawa Laura dan Deana semakin pecah.

"Ada-ada aja anak lu Lau, dia bener-bener genit sama Della."

"Anak lu tuh yang nyaman sama anak gue. Liat aja merem melek gitu di peluk Ziyan. Hahaaa..."

Della melepaskan pelukan Ziyan dan mencium bayi lelaki itu tepat dibibirnya. Deana dan Laura terdiam, dengan segera keduanya menjauhkan anak-anak mereka. walau gak mungkin juga kan keduanya melakukan hal buruk, tapi yang jelas hal itu sudah tidak baik untuk dilakukan.

Tapi, bukannya malah menurut kedua bayi itu malah nangis kejer minta disatukan kembali. Lucu sekali melihat keduanya, sedangkan Laura dan Deana malah kepusiangan sendiri menenangkan kedua bayi itu.

@@@

Tingg...

Deana sedang asik merapikan baju Della terdiam saat melihat chat dari seseorang. Siapa kira-kira yang mengechatnya, Laura? Gak perempuan itu pasti sibuk dengan anak asuhnya. Lalu Hillal? Gak juga sih, inikan belum jam istirahat.

+62851*********

Dea?

Nomor tak di kenal? Batin Dea.

Alien Ganteng !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang