Bagian 18

2K 100 21
                                    

"Aduh cantik banget sih anak Papah!" Hillal mengelus pipi Della yang ada digendongan Deana.

Deana tersenyum. "Iya dong Papah, akukan anaknya Papah," katanya sambil menirukan suara anak kecil.

"Aduh anak Papah cantik," balas Hillal.

"Mau mencoba menggendongnya?"

Hillal menatap Deana dengan pandangan berbinar-binar.

"Emang boleh?" tanyanya kurang yakin.

"Tentu," jawab Deana.

"Tapi aku takut dia terluka."

Deana tersenyum. "Gak akan, kamu Papahnya gak mungkin kamu akan melukainya, iyakan nak?" seakan mengerti bahasa sang Mamah Della tersenyum.

Hillal dengan semangat kembali menginginkan hal itu.

"Sini aku bantu posisikan."

Saat Della sudah berada digendong Hillal lelaki itu sedikit berkaca-kaca, saking senangnya dia dengan keadaaanya ini sampai mau meneteskan air mata.

"Anak Papah cantik! Della Cantiknya Papah."

"Kamu timang-timang sayang, biar Dellanya gak rewel, kayak gini." Deana memberitahukan posisi yang harus Hillal lakukan.

Hillal menimang-nimang Della dalam gendoangannya. Membuat bayi itu semakin pulas saja dalam dekapannya, bahkan suara dengkurannya sampai terdengar membuat Hillal tertawa.

"Dia mendengkur sama seperti Mamahnya."

"Apaan sih?! Aku gak gitu ya!" elah Deana gak terima.

Hillal terkikik geli. "Kata siapa? kamu kan gak tau, kamu tidur!"

Deana memanyunkan bibirnya.

"Nyebelin deh!"

"Tapi kamu suka kan?"

"Gak, aku tuh Cinta!" balas Deana ketus.

"Kamu Lucu, Hillal suka." Hillal tersenyum manis membuat matanya menyipit.

Merasa Hillal pegal dengan posisi itu Deana menyuruhnya untuk kembali menaruh Della ditempat bayi. Hillal awalnya masih kekeh pengen gendong Della namun karena Deana bilang dirinya pengen peluk manja sana Hillal membuat lelaki itu dengan semangat 45 menuruti Deana.

"Dea," panggil Hillal membuat Deana yang yang asik bersandar pada Hillal menoleh.

"Kenapa?"

"Aku mau cerita satu hal."

Deana mengerutkan dahi. "Apa? Kamu selingkuh, atau kamu udah bosen sama aku dan dap..."

"Jangan berpikir aneh!" Hillal mencium kening Deana.

"Ini soal pembicaraan aku, Ayah, Abang dan Fary sebelum kembali kebandung kemarin."

"Emangnya pembicaraan apa?"

Hillal terdiam. "Tentang kita, aku bicara ini saat Momo sudah melahirkan."

@@@

Flashback on.

"Yah, Bang, Ry. Ada yang mau aku bicarain," kata Hillal saat mereka sudah mau pulang menuju rumah.

Bundanya sedang menemani Mocha dirumah sakit, tadinya Geli aja tapi Bunda bilang biar Geli ganti baju dulu abis itu balik lagi baru Bunda yang gantian pulang.

"Kakak balik ya hari ini ke bandung?" tanya Fary.

"Iya, banyak kerjaan."

"Kerjaan atau cewek gak tau diri itu?" tanya Fary lagi.

Alien Ganteng !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang