24

1.7K 92 2
                                    

Seorang wanita berbaju merah memasuki ruangan kantor dengan tergesa-gesa, dia menghela nafas saat melihat apa yang Pria di dalam lakukan. Pria itu terlihat kelelahan sekali dengan tumpukan berkas yang banyak di mejanya. Wanita itu menutup pelan pintu dan menguncinya dari dalam.

"Kau kemari?" tanya Pria itu namun beberapa detik kemudian dia memegang kepalanya.

"Kamu kenapa?" bukannya menjawab wanita itu malah balik bertanya.

"Aku lelah," kata Hillal sambil kepalanya yang pening.

Wanita itu mendekat dan memeluknya dari belakang. Hillal tersenyum senang dengan hal ini. dia bahkan menarik lengan wanita itu dan mendudukannya di pangkuannya.

"Mulai nakal hmm?" Hillal mengecup pipi wanita itu.

Dalam diamnya wanita itu mengerang kecil.

"Ahhh..."

Hillla tersenyum penuh kemenangan. Wanita yang binal ini ternyata bisa takluk juga disisinya.

"Ayo kita mulai saja, sayang..."

"Tunggu di sini?"

"Iya, kita mulai saja."

"Tapi bagaimana jika ada yang melihat dan diaa..."

"Tenang saja, dia tidak akan tau. Lagipula kau sudah mengunci pintunya kan?" wanita itu mengangguk polos.

"Baiklah mari kita merasakan sensai baru becinta di meja kantor."

"Enghhhh.... Ahhh...."

@@@

Hillal yang baru saja memasuki rumahnya mengerutkan dahinya bingung. Kenapa rumahnya sepi? Itulah yang terlintas dipikirannya.

"Dea? Della? Kalian dimana?" Teriaknya.

Hillal yang mulai merasa panik menaiki tangga dan memasuki kamarnya. Di dalam kamar ada seorang wanita yang sedang menangis menghadap jendela. Dia menghela nafas lega saat melihat itu, dia juga bahkan melihat Della dengan wajah polosnya tertidur dikasurnya.

Sebelum mendekati Deana, Hillal lebih dulu mendekati Della dan mengecup kening bayinya. Setelah itu baru dia mendekati Deana dan memeluk erat istrinya itu.

"Kau selingkuh kan?"

Degg...

Hillal tersentak saat mendengar istrinya berkata seperti itu, pelukannya semakin mengerat.

"Dari mana kau tau berita bohong itu hm?"

"Aku melihat mu berduaan dengan sekertarismu di café. Dan jelas-jelas dia sering menggodamu."

"Aku berduaan dengannya jika ada pertemuan penting diluar kantor, dan soal menggoda aku tidak tergoda sama sekali dengannya."

"Kau tidak bohong kan?"

Hillal membalikan posisi istrinya menghadapnya.

"lihat apa mataku menyimpan kebohongan? Walaupun aku berbohong, kenapa sebelumnya aku menerima kehadiranmu dan Della. Kadang ada kalanya kita harus mencari kebenaran bukan pembenaran. Yang kamu cari adalah pembenaran atas perasaanmu yang gundah dan cemburu, bukan kebenarannya sayang," bisik Hillal saat memanggil sayang.

Deana menangis dan memeluk erat tubuh Hillal. "Maaf, maaf aku salah... hikss.... Hikss..."

Hillal membalas pelukan Deana dan mengangguk.

"Itulah sebabnya beberapa waktu lalu kau ke kantor memakai dress merah dan menggodaku hmm?"

Deana mengangguk.

Alien Ganteng !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang