"Canna, bangun, itu ditunggu sama temen kamu" Karin menepuk pelan pipi Canna.
"Hah? Temen? Siapa?" Ucap Canna dalam keadaan mata masih tertutup rapat.
"Alvanno namanya, kamu kenal kan? Udah cepetan bangun kasian dia nunggu lama" Karin menutup pintu kamar Canna.
Hah? Kok dia bisa tahu rumah gue? Oh iya ya, dia kan temennya Melvin? Tapi kenapa nyariin gue? Salah ngomong kali ya?
"Bang, buka pintunya" Canna mengetuk pintu kamar Melvin.
"Apaan sih?" Melvin membuka pintu kamarnya sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.
"Itu kok dibawah ada Vanno? Mau ketemuan sama lo?" Canna masuk dan duduk di kasur Melvin.
"Hah? Gak tuh, gue sama dia gak ada janji kesini" Melvin sibuk menata rambutnya.
"Lah? Terus dia ngapain disini?" gumam Canna. "Udah deh, mending lo mandi, bau tahu gak" sindir Melvin.
Canna pun masuk ke kamar mandi dan bersiap ke sekolahnya.
✨
"Eh, Lov, udah selesai?" Vanno bangun dari duduk nya.
Canna membalas dengan senyuman kikuk. "Yuk, berangkat" Vanno menarik tangan Canna keluar dari rumahnya.
Ini gak salah kan? Canna mengikuti jalan Vanno menuju mobilnya.
Vanno pun membukakan pintu mobilnya untuk Canna dan masuk ke mobilnya.
"Lo emang biasa gak sarapan ya?" Tanya Vanno saat di tengah jalan.
Gue sih biasanya sarapan, lo nya aja yang buru buru, jadi gue gak sarapan.
"Ah? Gak, palingan nanti jajan di kantin" Canna menatap ke samping jendela.
"Ohh, yaudah, kita makan bareng di kantin, mau?" tawar Vanno melirik Canna sekilas.
"Gak usah, nanti gue makannya pas istirahat" ucap Canna .
"Yaudah, istirahat gue temenin makan mau?" ajak Vanno.
"Gue makan bareng temen" Canna hanya tidak ingin terjadi kecanggungan saat mereka makan bersama nanti.
"Yaudah, gue gabung bareng temen lo aja, ya?" Tawar Vanno lagi.
Apaan sih ni orang, udah dibilang gamau masi aja maksa.
"Terserah kakak aja" Canna pun kalah debat dengan Vanno yang notabenya sebagai wakil ketua OSIS.
"Oke" tak lama mereka pun sampai di sekolah. "Makasih " Canna berjalan membelakangi Vanno.
✨
"Mulai hari ini kita berangkat dan pulang bareng" Vanno mengingatkan Canna yang berjalan ke arah kelas.
Hah? Ogah banget gue, emang dikira gue cabe cabe an mau dianter banyak cowok?
"Gak usah, makasih" tolak Canna sopan. "Gue maksa" ketus Vanno.
"Kalo gak mau gimana?" Canna menatap tajam Vanno, keahlian nya dalam menantang orang pun sudah di puncak.
"Gue gak mau tahu, lo pulang bareng gue, besok lo berangkat lagi bareng gue, sampai seterusnya" ucap Vanno memalingkan wajahnya.
"Tapi hari ini gue ada ekskul, jadi lo bakalan lama nungguin gue"
"Gue bakal nungguin lo sampai selesai" Vanno menatap Canna meyakinkan.
"Seterah lo aja" Canna berniat pergi ke kelasnya. "Terserah Na, bukan seterah, belajar bahasa Indonesia yang bener dong" ucapan Vanno diabaikan Canna.
"Eh, Na, tumben banget lo debat ama tu kakel" sindir Kevin.
"Dia ngajak gelud duluan, ya gue ladenin lah" Canna menaruh tas nya di bangku.
"Emang harus diladenin gitu?"
"Harus lah, nanti malah dia nganggep gue tuh anak cupu yang gak bisa nolak semua permintaan dia, cih" ketus Canna.
"Astaga Na, ga mikir gitu juga kali" Kevin kembali mengerjakan pr nya.
"Asal lo tahu ya Kev, gue benciii banget ama tu cogan, dia maksa banget, gue udah bilang nggak, tapi dia masih maksaaa terus, kan nyebelin" curhat Canna.
"Eh? Lo bilang apa? Cogan?" Curiga Kevin.
"Eh, nanti makan di kantin yuk?" Canna mengubah posisi duduk nya menghadap Kevin.
"Gue nanya duluan" Kevin menatap Canna penuh pertanyaan.
"Iya-iya, gue akuin dia ganteng, tapi masalahnya ntar istirahat gue diajak makan bareng sama dia" ucap Canna.
"Ohh, yaudah" Kevin menutup buku nya dan memasukkan buku itu kedalam tas nya.
"Kev bantuin gue dong, biar gue gak pulang sama dia, ya? Ya?" pinta Canna.
"Terserah lo aja Na" ucap Kevin mengambil ponselnya dari dalam saku celana nya.
👇 Vote!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovanno
RomanceCanna Lovetta, siswi yang memulai masa masa SMA nya di SMA Bakti Indah. Biasanya orang orang selalu menyebut bahwa SMA adalah masa masa untuk mengenal dan mendapatkan cinta. Canna mungkin sudah merasakan cinta, tetapi entah kenap...