- 7-

35 10 0
                                    

"Na na na na~" Kevin bersenandung ria masuk ke kelas.

"Ngapain sih Lo, suara Lo tu jelek tau ga" ucap Canna sambil menyalin pr dari temannya.

"Dih, serah gue lah, bacod amat lo" Kevin duduk di depan Canna dan menaruh tas nya.

"Finish!" ucap Canna langsung berdiri dan berjalan keluar.

"Ha elah, nyebelin Lo Na, baru gue duduk" ucap Kevin.

"Paan si, sapa suruh Lo duduk" Canna mengecek ponselnya sebentar.

"Na, tu pacar Lo deket deket ma cewe laen" tunjuk Kevin ke sembarang arah.

"Pacar? Jangan sembarangan kalo ngomong" Canna hanya menatap sekilas, lalu kembali memainkan ponselnya. Kevin memasukkan tangannya ke saku celananya.

"Paan si Lo! Ngapain coba daritadi Lo ikutin gue? Kayak gaada temen laen aja" cibir Canna.

"Gaada lah, kan temen gue cuma elo" ucap Kevin bercanda.

"Makanya cari temenn" Canna menatap ke arah Kevin dan mendapati Vanno yang tengah merangkul pundak seseorang.

Canna menatap mereka berdua sendu. "Na? Napa diem sih? Gue tu ngomong daritadi!" Kevin menggerakkan tangan nya di depan muka Canna.

"Iyain" Canna berjalan balik ke kelas. "Kenapa si Lo Na?" Kevin menatap bingung ke arah Canna.

"Apaan sih" Canna duduk di bangku nya. "Tu Vanno didepan" bisik Kevin.

"Bodo" Canna menelungkupkan wajahnya di mejanya dengan tangannya.

"Na, nobar ga sabtu?" tanya Charles. "Ga" jawab Canna singkat.

"sibuk? Sibuk ngapain sih Lo? Tiap diajak nonton selalu ngomong sibuk" cibir Charles.

"Serah" Canna menulis tugas nya kembali. "Ha elah, gue ajak Kevin deh, Chelsea?" tawar Charles.

"Gamau" Canna menatap lurus kedepan. "Jutek banget si Lo ah" Charles keluar dari kelas.

Canna hanya menghela napas, dan kembali memainkan handphone nya.

"Na, makan, ntar sakit, berabe urusannya" Kevin menaruh semangkuk bakso kesukaan Canna.

"nanti" ucap Canna tanpa mengangkat kepalanya. "Napa si Lo dari pagi" ucap Kevin khawatir.

"Ga" Canna hanya menjawab seadanya. "Serah lo aja lah Na" Kevin membawa mangkuk itu keluar dari kelas.

"Na! Pulang ma siapa lu?" tanya Chelsea. "Sendiri" Canna menyalakan mesin motor kakak nya itu.

Ia pun sudah disediakan helm dan jaket milik kakak nya. Memang, model laki laki, tetapi Canna tetap memakainya, daripada kena tilang?

"MA, PULANG" Canna menaruh kedua sepatu ya di rak sepatu nya.

"Abang mana? Katanya dia pulang lebih cepet?" Canna menaruh tas nya di bangku ruang tamu.

"Palingan nongkrong dulu sama temen nya" Canna akhirnya naik ke atas dan menyalakan ac kamarnya.

"Huh" Canna merebahkan dirinya di kasur kesayangannya setelah cuci kaki dan mengganti baju.

"NA, NA BUKAIN NA, GC!" Kevin mengetuk pintu balkon kamarnya nya, dibawah memang ada tangga yang bisa langsung menuju kamar Canna.

"Paan si, ih ganggu orang tidur ae lo" Canna membuka pintu nya.

"HEHE, MANGAP ATUH AING SENGAJA KAN KALO GA BEGITU LO GA BAKAL BUKAIN, HEHE" Kevin duduk di bangku dekat kasur Canna dan memainkan laptop Canna.

"NGAPAIN SIH LO, KEK GAPUNYA LAPTOP DI RUMAH AJA, TIAP HARI NUMPAAANGG MULU, GA BOSEN BOSEN" Canna duduk di kasurnya.

"Ih bukan gitu Na, masalah gue kan anak tunggal, terus bonyok gue kerja semua, ya gue sendirian di rumah, ya Lo ngerti lah"

Ya, Kevin memang penakut, apalagi jika di rumah sendiri, selalu bilang, "Takut, nanti kesurupan gue"

"Serah lu dah, gue turun dulu mau makan, gausah geratakin kamar gue, laptop juga, ga usah buka yang lain lain, awas kalo data gue ilang gara gara Lo!" peringat Canna.

"IYA IYA TENANG AJA, KAMAR LO, AMAN SAMA GUE" Canna pun turun dan menyalakan televisi sambil makan.

👇VOTE!!!!

LovannoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang